14. Pertemuan dan Kenangan

799 79 1
                                    

Kasih sayang, egois dan kekhawatiran.
.

.

Happy Reading 💗

Maaf klo ada typo




Pukul 6 pagi waktu setempat.


Keributan sudah terdengar dari arah dapur. Suara bariton khas dari Ayahnya terdengar hingga ke seluruh penjuru ruangan. Chenle hanya menekuk wajahnya dan kini tengah duduk di sofa ruang keluarga. Karena pagi-pagi seperti ini, ayahnya menceritakan banyak hal.

Herannya, sepupunya yang duduk di dapur itu terlihat biasa saja. Seakan akan bukan pria 39 tahun yang bercerita. Apalagi mengenai perusahaan, Chenle sama sekali tidak mengerti hal itu.

"Ayah!! Aku tidak tahu apa yang ayah bicarakan. Bisa ganti topik lain?" Teriak Chenle dari tempatnya.

"Apa kau mendengar pembicaraan Ayah?? Biasanya kau tak pernah mendengar kan nya, lalu kabur" jawab ayahnya dari arah dapur.

"Kenapa kali ini tidak mencoba kabur?" Sambung sang ayah dengan nada meledek.

Chenle berdecak kesal. "Bagaimana aku bisa kabur, ayah? Ini bukan Korea. Aku bahkan tidak tahu kita dimana..." Chenle mendengus, seharian kerajaan hanya duduk atau makan. Mau keluar pun dia tidak tahu arah.

"Daripada kau duduk disana seperti orang tidak tahu apa-apa, lebih baik kau duduk disini saja Chenle-ya"

Oke, Chenle pasrah. Benar benar pasrah. Ia berdiri dan berjalan lunglai menuju dapur. Duduk disalah satu kursi dan melihat ayahnya berkutik dengan alat masak. Benar-benar single parent sesungguhnya.

"Paman Jaehyun, kasian sekali Chenle jadi seperti ini...hahaha" Sepupunya yang lebih tua 6 tahun darinya itu menggoda nya. Seakan akan dia anak kecil berusia 4 tahun yang akan diam saja.

"Hyung!!"

"Mian Chenle.." dia tersenyum jahil kepadanya.

Menurun sudah mood Chenle pagi ini. Ia meletakkan kepalanya diantara kedua tangan yang ia luruhkan diatas meja.

"Bagaimana keadaan Jisung?" Pertanyaan spontan dari Ayahnya membuat Chenle mengangkat sedikit kepalanya.

Dia ingat terakhir kali ia menghubungi Jisung, 2 hari lalu. Disaat ia memberitahu Jisung bahwa ia tak bisa berangkat. Setelahnya, nomor Jisung tak bisa dihubungi. Tidak tahu apa yang terjadi padanya.

"Tidak tahu"

Jaehyun, "kenapa tidak tahu?"

"Karena aku tidak bisa menghubungi nya.."

"Kenapa tidak bisa?"

Chenle, "Entahlah.."

"Kenapa entahlah..??"

"Tidak tahu, ayah!!!"

Jaehyun tertawa kecil dengan tangan masih bergerak menggoreng. Gemas dengan tingkah anak semata wayangnya itu.

Dan Chenle, dia mengerutkan dahinya sebal dengan tingkah ayahnya. Hanya sebal bukan tidak suka.

"Hei heii lihat lucunya sepupu ku ini.." tangan sepupunya yang nakal itu terangkat mengusak rambutnya hingga berantakan. "Jangan tekuk wajahmu, kau bukan anak kecil 4 tahun lagi, kan??"

Dengan geramnya, Chenle berteriak.

"SUNGCHAN HYUNG!!!"

2 pria di ruangan itu dengan cepat menutup kedua telinga karena teriakannya. Sebuah kesenangan kecil di rumah besar yang hanya dihuni 3 manusia didalamnya.

Little Boy♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang