16. Senja dan Seisinya

699 71 2
                                    

Bayang bayang hidupmu tak akan pernah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayang bayang hidupmu tak akan pernah selesai.

HAPPY READING 🌝

Maaf klo ada typo 🙏🏻





Yesterday..
.
.

Menikmati sore harinya di negara orang, tidak terlalu buruk. Sekarang ia sedang duduk dengan sepupunya yang jarak umurnya tidak terlalu jauh jauh amat dengannya.

"Hyung, aku ingin menghubungi temanku" suara lirih dan dibumbui rasa khawatir itu terucap.

"Hubungi dia" jawab sepupunya dengan santai. Langit sore dengan matahari terbenam menjadi alasan mereka ada disini. Keseluruhan daerah ini memang tidak terlalu luas, tapi Chenle akui pantai disini cukup bagus untuk negara maju.

"Tapi dia tidak bisa dihubungi sejak semalam" wajah nya yang sebelumnya tertekuk itu kemudian menengadah. Melihat ke langit, dimana beberapa kawanan burung berterbangan.

Sepupunya merangkul dirinya dan melihat kearahnya. "Kau sudah mencoba lagi? Mungkin dia sibuk."

Kening Chenle mengerut. Itu mungkin saja. Tapi Jisung tidak se-sombong itu untuk tidak menjawab telefon darinya. Setidaknya dia akan membalas pesannya kan? Tapi ini tidak. Dan itu membuat Chenle sedikit kecewa.

"Chenle, manusia punya banyak hal yang harus dia lakukan. Orang tidak hanya berpusat pada 1 dunia nya saja. Mungkin dia tidak mengatakannya padamu. Atau mungkin ponselnya hilang, bisa saja kan. Atau mungkin mati dan temanmu itu lupa untuk mengisi daya." jelas sepupu nya panjang lebar. Tenang saja... dia masih sempat bernafas.

Mungkin perkataan itu ada benarnya. Anak itu kan ceroboh nya minta ampun. Dia saja kadang lupa dimana dia meletakkan pensilnya, dan justru bertanya pada Chenle yang tidak tahu apa apa dan berbeda kelas dengan Jisung. Mungkin kehilangan ponsel bisa masuk dalam opsi kenapa Jisung tidak mengabarinya. Atau mungkin ada hal lain yang Chenle tak tahu dan tak pernah Jisung beritahu kan padanya. Jujur saja anak itu penuh misteri.

"Sepupuku jangan menyerah begini. Wajahnya jadi terlihat lucu. You should try until he talks to you..." sepupunya itu mengusap pelan punggung Chenle yang halus tertutup sweater.

Chenle senang dia ada disini disaat Chenle membutuhkannya. Tapi perlakuan berlebihan ini, terkadang..itu berlebihan.

"Bisakah hyung bersikap biasa saja...? Aku geli" ucapnya dengan nada tak suka.

"Heii, kau hanya punya 1 hyung..bersyukurlah. Hanya ada Jung Sungchan saja sebagai hyung mu."

Chenle berdecak kesal, sembari memutar bola matanya jengah. Hyungnya ini berlebihan. Sangatttt berlebihan.

"Sudahlah" Chenle bangkit. Hanya berdiri di samping Sungchan. Memandang sekejap langit Singapura berwarna kuning bercampur jingga. Perpaduan warna yang indah dipandang mata.

Little Boy♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang