Tak selalu semesta yang salah. Terkadang manusia lah yang terlalu egois terhadap keinginannya.
.
.Maaf klo ada typo🙏🏻
Happy reading 🌝
Hari berganti. Sekarang kediaman Lee lengkap dengan seluruh pemuda gagah. Si kembar sudah pulang dari acara perkemahan sekaligus penelitian di alam.Tapi kalau kalian kira Mark sudah berbaikan dengan sang Ayah. Itu salah besar. Bahkan pemuda itu tidak mau satu meja makan lagi dengan sang Ayah.
Kejadian kemarin seperti nya membekas di hatinya. Lagipula, siapa yang mau mimpi yang sudah dibangunnya terlepas? Jelas saja Mark tidak akan mau.
Dan pagi ini, Mark menghindar lagi dari Ayah. Mengatakan kalau ia ada rapat pagi dan akan sarapan di kantor. Jeno Jaemin yang tidak tahu apa apa hanya bisa mengangkat bahu satu sama lain melihat kakak sulungnya.
Lalu Jisung.
Dia bersiap siap di lantai atas untuk turun. Sesekali ia kembali melihat pantulan dirinya di kaca. Luka di atas mata sudah dirinya balut dengan perban, lalu menyampirkan poni nya untuk menutupinya. Setelah merasa dirinya siap, Jisung mengambil tasnya dan turun ke bawah.
Jisung tahu perihal Mark yang marah. Tapi ia tidak mau ikut campur, karena itu hanya akan membawanya kembali pada hukuman sang Ayah.
"Ayah aku berangkat..." ucapnya saat melewati ke 4 laki laki yang duduk bersama itu.
Tak ada jawaban. Dan Jisung pun tidak menunggu jawaban itu.
Sebelum menuju ke luar, ia sempat menyambar kunci motor di meja ruang keluarga. Lalu melenggang pergi menuju garasi.
Mulai hari ini, Jisung tak akan sering menggunakan alat transportasi umum untuk ke sekolah. Tentu motor sport miliknya yang ada di garasi tidak akan ada manfaatnya jika tidak ia gunakan.
Membuka garasi perlahan, Jisung ambil helm berwarna hitam dan mengeluarkan motornya pelan pelan. Setelah menyalakan nya, Jisung langsung membawa kendaraan itu melesat ke sekolah.
Jisung tidak mau terlambat, dan tak akan pernah hal itu terjadi.
———♪———
Setelah memarkirkan motornya, Jisung langsung pergi ke kelasnya. Setiap lorong masih sepi. Tentu belum banyak siswa yang datang pagi pagi seperti ini.
Sesekali Jisung merapihkan poni rambutnya. Menutup perban di atas matanya. Itu sedikit membantu, tapi begitu meresahkan karena harus menutupinya setiap saat. Sialnya lagi, kemarin luka itu mengeluarkan aliran darah segar. Hal itu langsung membuat Jisung panik.
Tapi lupakan saja. Tentang itu sudah Jisung urus.
Bruk.
Langkahnya terhenti dengan seseorang yang berdiri dihadapannya. Salah Jisung karena tidak melihat dengan fokus.
"Maaf..maafkan aku" kata Jisung penuh sesal. Ia hampir meninggalkan lelaki itu sebelum terdengar suara seseorang yang sangat ia ketahui siapa pemiliknya.
"Lain kali perhatikan jalanmu dasar bodoh."
Suara yang sebelumnya sangat lembut, terdengar ramah di telinga nya. Kini memberikan nada nada sarkas di setiap katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Boy♪
Teen FictionSetiap orang punya alur nya dengan proporsinya masing masing. Tapi, Jisung rasa alurnya terlalu berat untuk ia lalui sejak belia. Tuhan tidak salah menentukannya kan? Start: 22 Agustus 2021 #3 Yujin #9 Keras #7 Masa #17 Masa #72 perjalanan #21 Sad S...