35. Sang Pendongeng

662 77 6
                                    

Sisi lain kisah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sisi lain kisah ini.

Happy Reading 💗

Maaf kalo ada typo 🙏🏻





Di sebuah kamar yang tak terlalu luas. Dimana seorang pria duduk bersila di lantai bersama sang putra yang memusatkan pandangan padanya.

Lalu sang putra yang nampak bingung, lantas bertanya padanya, "Kenapa dia melakukannya? Itu jahat, kan, Papa?"

Ia mengangguk. Tak ada yang membenarkan kejadian itu.

"Dia itu sayang pada adiknya! Kenapa dia tidak menunjukkan nya?" Dia bertanya lagi dengan penuh antusias yang terpancar dari pandangannya.

Ia tersenyum tipis. Kemudian mencondongkan badannya ke depan. Melihat lebih jelas bagaimana rasa penasaran sang putra terlihat kental.

"Setiap orang punya cara bagaimana menunjukkan rasa sayang pada orang lain. Seperti Papa, Papa menunjukkan kasih sayang Papa dengan memberikan pelukan, menjaga dan berusaha memenuhi kebutuhan anak Papa ini." Ia mencubit pipi putranya dengan gemas. Dan dia tertawa membuat matanya menghilang lalu muncul kembali.

Ia kembali melanjutkan. "Dia juga punya caranya sendiri, dan dilakukan secara diam diam.."

"Seperti mata mata dalam televisi??" Celetuk sang putra tiba-tiba.

Ia kembali tersenyum. "Iya seperti itu.." ia sempat berhenti, sampai menemukan kata kata yang tepat untuk mendeskripsikan sosok yang mereka bicarakan. "Saat dia mengobati adiknya, dia menunjukkan rasa sayangnya. Bahkan dalam pembicaraan itu, dia menunjukkan rasa sayang nya. Namun secara samar. Dia tidak mau adiknya tau ia melakukan tindakan itu dari hati. Sifat sarkas dan sedikit kasar lebih mendominasi. Perasaan hangat hanya dia tunjukkan penuh kepada Ayahnya saja."

"Tapi, Papa, adiknya, kan, sudah berusaha keras. Apa dia tidak mau menunjukkan itu secara terang-terangan? Seperti Papa!"

"Mau tahu?"

Sang anak mengangguk penuh semangat. Membuat ia merasa hangat dan gemas sendiri.

"Jadi..."

"Liburan akhir pekan. Tujuan mana yang akan kalian rekomendasi, kan?" Tanya yang paling tua dalam diskusi mereka di sore hari ini.

Sebenarnya rencana seperti ini sudah mereka setujui sejak lama, tapi baru bisa diskusikan sekarang. Itupun setelah berbagai rintangan mereka dapat.

Little Boy♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang