Pertemuan tak selalu sesuai dengan imajinasi.
.
.
Happy reading 😇
Maaf klo ada typo 🙏🏻
Kini Jaemin dan Jeno berada di kampus. Tepatnya di kantin. Mereka tidak sempat sarapan karena Renjun yang biasa membantunya memasak berangkat lebih pagi. Katanya ada urusan mendadak.
Sebenarnya Jaemin bisa saja memasak sendiri. Tapi ia sedang malas. Padahal bahan-bahan di dapur lengkap tapi ia bingung akan memasak apa.
Dan terpaksa Jeno juga dia sarapan di kantin, mereka mau tidak mau bahkan harus.. mengisi perut mereka yang kosong. Agar tidak menimbulkan suara lapar saat di ruangan.
“Setidaknya kau bisa membuat omelet kan untuk sarapan?" Tanya Jeno di sela sela sarapan mereka.
Jaemin menggeleng. Ada sedikit rasa penasaran terbesit didalam hatinya.
Dan lagi pula hyung nya itu berangkat lebih awal dari biasanya. Siapa yang akan memakan masakannya nanti?
“Siapa yang akan memakannya? Kau sendiri heum?” tanya Jaemin dengan nada ketus.
Jeno mengangkat bahunya. Menghabiskan kembali makanannya yang tersisa sedikit.
10 menit. Mereka selesai. Jaemin masih termenung membuat Jeno merasa heran. Kali ini Jaemin termenung bukan diam kalem seperti biasa. Tak mau memberatkan pikiran, Jeno membawa piring piring kotor ke tempat ia memesan dan berpamitan pada Jaemin.
“Aku akan mengembalikan piring. Tunggu disini..”
Anggukan Jaemin berikan sebagai jawaban. Jeno melangkah pergi meninggalkan ia yang memperhatikan langkah saudara nya itu. Tak sedikit orang menyapanya dan merangkul nya berjalan bersama.
Jika Jaemin? Eum, tentu tidak akan seperti itu. Mereka hanya akan tersenyum dan berlari kecil menjauh darinya.
Banyak yang bilang kalau dirinya terlampau dingin dan cuek. Seakan akan tida peduli dengan apa yang terjadi. Dan ikut dalam himpunan mahasiswa membuat mereka semakin yakin dengan aura tegas dari Jaemin.
Berbeda dengan Jeno. Dia masuk ke band kampus yang dikenal ramah dan selalu masuk pada acara apapun. Para mahasiswa begitu antusias dengan hal semacam itu. Mereka berbeda.
"Lihat-lihat. Ada mangsa yang ditinggal perisai pelindung nya" Jaemin menoleh sebentar pada 4 orang mahasiswa berjas sama dengannya. Lalu kembali memandang lurus tanpa mengubris mereka yang menurutnya tidak penting.
Salah satu mahasiswa yang berada didepan diantaranya yang lain itu mengedikkan dagu tanda agar ketiga temannya mengurus Jaemin.
Tanpa Jaemin sadari, ketiga mahasiswa yang tak ia kenal itu menariknya paksa dan membawanya pergi.
“Heyy, lepas! apa apaan kalian?”
Jaemin terus berontak. Mencoba melepaskan diri dari cengkraman ketiga orang itu. Mahasiswa yang menonjol tadi..berjalan didepannya. Berjalan dengan angkuh dan merasa tenang.
"Lepaskan! Siapa kalian ini? Kalian mengganggu waktu ku!" erang Jaemin dengan nada yang sedikit di tinggikan. Namun tak akan ada yang mendengar. Belum banyak mahasiswa yang berdatangan. Teman satu fakultasnya datang sedikit lebih siang, karena memang jadwal mereka di siang hari.. namun Jaemin memutuskan datang lebih pagi.
“Diamlah. Untuk apa kau memberontak” ucap lelaki itu dengan sombongnya
Jaemin masih berusaha memberontak. Keempat mahasiswa aneh juga sedikit menyebalkan ini membawanya ke lahan kosong di belakang gedung kampusnya. Tempat sepi nan kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Boy♪
Teen FictionSetiap orang punya alur nya dengan proporsinya masing masing. Tapi, Jisung rasa alurnya terlalu berat untuk ia lalui sejak belia. Tuhan tidak salah menentukannya kan? Start: 22 Agustus 2021 #3 Yujin #9 Keras #7 Masa #17 Masa #72 perjalanan #21 Sad S...