Kamu membuat dirimu sendiri terjebak. Keluarlah..
—Mark Lee—
.
.Maaf kalo ada typo🙏🏻
Happy reading!
"Chenle..sudah malam. Ku tutup dulu tidak apa?" pertanyaan sederhana itu disetujui oleh sahabat yang menemani sore harinya hingga sekarang jam menunjukkan pukul 9 lewat 45 menit.
"Baiklah..sampai jumpa besok!! Kau harus sering-sering menghubungi ku, okey?"
Jisung terkekeh kecil. Mengangguk walau hal yang ia lakukan sangat bodoh. Chenle tak akan melihat anggukannya. "Iya, tapi tidak janji."
"Ahh..tidak apa. Aku yang akan menghubungi mu duluan. Good bye and good night, Jisung"
"Good night Chenle.."
Panggilan itu langsung dimatikan sepihak. Dan Jisung langsung meletakkan ponselnya. Mendengarkan ocehan Chenle selama berjam jam ternyata melelahkan. Dibarengi juga oleh dirinya yang mencatat ringkasan materi.
Dirinya menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Menghembuskan nafas panjang, tersirat nada lelah di setiap hembusannya.
Sejenak ia memejamkan mata. Menikmati hembusan angin pelan yang melewati wajahnya. Sesekali angin itu terasa menggelitik kulit, membuat Jisung beberapa kalo bergidik merinding dengan suhu angin yang menyentuh.
Malam.
Selalu jadi waktu favoritnya. Entah itu belajar, istirahat atau mengisi waktu kosongnya. Dimana orang lain akan tidur lebih awal karena lelah, Jisung akan terjaga. Suasana sunyi... sangat nyaman untuk dinikmati. Setidaknya hal itu membuatnya sedikit lebih tenang dan rileks untuk menjalani esok pagi yang memiliki plot twist tersendiri.
Jisung masih dalam posisinya. Menikmati semilir angin dingin. Menikmati kesunyian kamarnya. Menikmati malam yang tak bisa ia deskripsikan dengan satu kata saja.
Waktu terus berjalan. Jisung yang ingat kalau ia belum makan malam langsung membuka kelopak matanya. Melihat ke arah jam dinding.
10.00
Ternyata malam berlalu dengan cepat.
Akhirnya, Jisung menegakkan posisi tubuhnya. Meregangkan otot-otot sedikit sebelum berdiri dari kursi.
Baru mau berbalik dan keluar dari kamar untuk turun ke bawah mengambil selembar roti, dirinya dikejutkan dengan sang kakak yang berdiri mematung di pintu kamarnya. Bukannya Jisung sudah menutup pintunya? Apa kakaknya masuk tanpa mengetuk??
Arkh, kebiasaan yang buruk.
"Hyung.." ucapnya dengan lirih. Ia sendiri tak tahu apa hyungnya mendengar itu. "a-ada apa? Perlu..bantuan ku?"
Kenapa aku jadi gugup?? Mungkin itu suara hatinya saat ini.
"Ini sudah malam, kenapa belum tidur?" pertanyaan dari hyung nya itu membuat matanya spontan membulat. Wajahnya menggambarkan keterkejutan luar biasa.
Ya bagaimana tidak. Sang kakak yang biasanya cuek dan acuh tak acuh dengan dirinya, tiba tiba bertanya kenapa dia belum tidur? Jisung bermimpi apa semalam.
"Aku... aku masih belajar."
Jawaban yang ia lontarkan mendapat gelengan dari hyung nya.
"why are you pushing yourself too hard? Itu tidak baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Boy♪
Teen FictionSetiap orang punya alur nya dengan proporsinya masing masing. Tapi, Jisung rasa alurnya terlalu berat untuk ia lalui sejak belia. Tuhan tidak salah menentukannya kan? Start: 22 Agustus 2021 #3 Yujin #9 Keras #7 Masa #17 Masa #72 perjalanan #21 Sad S...