Disini...aku menemukan dirimu.
Roda mobil terus berputar di jalanan selagi tak ada traffic light yang membuatnya berhenti. Tangan Jaemin terus ada di kemudi walau tak bergerak kemana-mana.
Ia memutuskan untuk mengendarai mobil yang ada di garasi rumah. Ia lupa mobil siapa, tapi daripada menganggur, lebih baik ia gunakan saja. Lagipula siang ini lumayan panas, Jaemin malas harus menggunakan motor.
Untuk ke depannya, Jaemin berusaha fokus dengan pendidikan yang sedang ia emban. Ia ingin cepat lulus. Ia ingin meringankan beban pikirannya akan tuntutan pendidikan tinggi. Dan setelah itu, ia bisa leluasa menemani Jisung. Jaemin berkeinginan merubah seluruh jadwal kegiatan sehari-harinya.
Jaemin berdecak kesal. Tidak tahu apa yang membuat ia kesal, tapi ketika melihat foto-foto tadi, Jaemin merasakan rasa bersalah yang sangat besar. Dirinya merasa seolah merenggut kebahagiaan remaja itu. Kebahagiaan adiknya sendiri.
Ia baru ingat akan senyuman dan tawa manis yang ada di foto. Tapi, ini tidak pernah Jaemin lihat sebelumnya. Senyuman yang begitu indah dari bibir kecil Jisung. Sekarang tidak ada lagi.
Begitu melihatnya, Jaemin terpana. Remaja yang kini sedang ada di rumah sakit itu, punya aura yang memenangkan.
Jaemin merogoh sebuah foto berukuran kecil yang muat di saku bajunya.
Jaemin langsung membatin, siapa yang mau menyakiti anak selucu ini? Orang jahat seperti apa yang berpikir untuk merusak kebahagiaan yang ada di wajah anak semanis ini?
Bertahun-tahun lamanya ia tinggal bersama adiknya itu, rasanya ia belum menemukan Jisung dengan wajah senang seperti ini lagi.
Tanpa Jaemin sadari, sebuah senyuman terbentuk perlahan di wajahnya. Membuat ia menggeleng pelan dengan tingkahnya sendiri, sebelum terkejut dan membanting setir mobil ke kiri jalan.
Mobilnya berhenti tepat sebelum masuk ke saluran air berukuran lumayan lebar. Nafasnya tidak beraturan dengan wajah berkeringat.
Sial. Ia hampir membuat seseorang mungkin kehilangan nyawanya karena ia terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.
Ia segera keluar dari mobil dengan terburu-buru. Menghampiri seorang wanita paruh baya yang mungkin berumur 30 tahun ke atas. Dia terduduk dengan lemas di atas aspal dengan beberapa orang mengerubunginya.
Jaemin berjongkok untuk memastikan bahwa wanita itu tidak apa-apa.
"Kau tidak apa-apa, Bu? Apa ada yang terluka...?" tanya Jaemin dengan nafas terengah-engah. Kini ia membantu merapikan barang wanita itu yang berantakan di jalan.
Ia membawa wanita itu menepi dan mengatakan pada orang-orang bahwa ia akan bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu padanya.
Setelah mendudukkan wanita itu, Jaemin berjongkok di depannya. Memastikan tidak ada luka yang parah. Dan apabila ada, Jaemin akan bertanggung jawab untuk membawanya ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Boy♪
Teen FictionSetiap orang punya alur nya dengan proporsinya masing masing. Tapi, Jisung rasa alurnya terlalu berat untuk ia lalui sejak belia. Tuhan tidak salah menentukannya kan? Start: 22 Agustus 2021 #3 Yujin #9 Keras #7 Masa #17 Masa #72 perjalanan #21 Sad S...