32. Teman lama

704 69 3
                                    

Dunia begitu sempit. Sampai aku kembali menemukan masa lalu. Apa kabar sang penanti rindu?

.
.

Happy Reading 💗

Maaf kalo ada typo 🙏🏻



Hari hari berjalan seperti biasanya. Sampai saat ini, tidak ada yang begitu istimewa sehingga membuatnya terpukau. Kecuali tempat kelahirannya menjadi lebih megah untuk disebut kota biasa.

Aku, menikmati setiap detik memandang pemandangan juga hiruk pikuk nya.

4 tahun lalu ternyata sudah begitu lama. Tak terasa banyak perubahan yang ia lewatkan. Seoul yang dulu indah. Seoul yang sekarang megah. Aku kagum.

Sekarang, di sebuah cafe di tepi jalan raya yang ramai. Aku duduk sembari menyantap kue muffin bertabur coklat meses. Ditemani es kopi yang nikmat untuk menyegarkan tenggorokan.

Tak ada yang benar benar spesial hari ini. Aku berniat membantu Paman Jaehyun, tapi dia menolak bantuan ku dan berkata kalau aku bisa jalan jalan saja. Dia baik, namun sedikit keras kepala.

Ku teguk es kopi itu, merasakan dingin juga segar minuman kesukaanku yang lama tak aku minum.

Sudah lama sekali aku tidak minum ini karena tuntutan dokter. Setelah 8 tahun, aku bisa meminumnya selagi tidak berlebihan. Benar benar nikmat buah kesabaran ini.

"Permisi, kau ingin membayar tagihannya sekarang?" Seorang pramusaji mendatangi ku. Berdiri tegak menunggu jawabanku.

"Tentu.." aku memberikan kartu debit dan meminta dia mengurusnya. Setelahnya, dia kembali memberikan kartu debit milikku dan melangkah pergi.

Cafe ini lumayan sepi. Hanya ada 3 sampai 5 orang saja yang duduk di dalam ruangan. Dan sebagian besarnya adalah anak muda seperti ku...yang sedang berkencan.

Ah, ingin sekali aku merasakan seperti mereka. Menikmati bumbu bumbu asmara dalam menjalin cinta. Pasti seru.

"Sungchan?" Ditengah tengah pikiranku yang mengambil alih, sebuah suara menyapa telingaku. Suara yang sepertinya aku kenal, tapi lama tak kudengar.

Penasaran, aku mengangkat pandangan ku. Melihat siapa orang yang dengan ragu mengucapkan namaku.

Namun, seketika aku memandang kaget orang itu. Tak menyangka akan bertemu lagi setelah sekian lama menjadi seperti orang asing.

"Jihoon..."

Teman lama.

Tatapan dingin namun menawan. Tatapan yang jauh berbeda dari yang terakhir kali aku lihat.

"Hai, lama tak bertemu. Bagaimana kabarmu, setelah kejadian lama itu?" ucapku membuka pembicaraan.

"Sedang apa kau disini? Kenapa kau kembali??"

Aku mengangkat bahu. "Memangnya kenapa? Ini bukan negara milik ayahmu. Aku bisa kembali selagi memang bisa. Masalah dengan itu?"

Jihoon menatapku tajam dan penuh telisik. Seolah aku pencuri yang menyamar menjadi orang biasa. Seolah aku orang jahat.

"Seharusnya kau tak perlu kembali." Ucapan Jihoon membuatku mengukir senyuman tipis.

"Duduklah. Kita bicarakan baik baik.."

Entah ada apa dengan hari ini, Jihoon duduk di hadapannya walau ekspresi wajahnya menggambarkan kalau dia tidak suka ada bersamanya.

Harusnya aku yang melakukan itu.

Little Boy♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang