22.3 We meet again

813 83 1
                                    

Banyak yang terjadi. Tapi kau tidak boleh tahu...

—Lee Jisung




Maaf kalo ada typo

Happy reading!!😇

.
.

One week later

"Yaa!! Masuk lagi!!" seru Chenle yang senang bisa mencetak angka. Kemampuan nya memang luar biasa.

Sementara di belakangnya, Jisung berlari dengan tubuh lunglai. Nafasnya sudah tidak beraturan dan wajahnya penuh keringat bercucuran.

Tanpa perintah, Chenle berlari kecil ke pinggir lapangan dan mengambilkan sahabatnya itu inhaler yang ada di tas.

Setelah memberikannya pada Jisung, ia hanya terfokus pada Jisung yang menghirup nya dengan tenang.

Setelah selesai, Jisung mengelap keringatnya dengan lengan yang berbalut seragam putih dengan jas merah. Sekolah mereka mempunyai seragam yang berbeda selama 5 hari bersekolah. Dan warnanya bisa berbeda-beda.

Berapa ya biaya yang sekolah keluarkan untuk ini?

"Kan aku sudah bilang, kau akan kalah. Kau sangat keras kepala!!" desak Chenle sembari menoyor dahi Jisung.

Sementara, Jisung hanya terkekeh pelan.
"Aku ingin menang, tapi ternyata kau begitu hebat." Jisung memberikan jempolnya. Membuat Chenle tersenyum dan merasa bangga dengan hasil kerja kerasnya.

"Sudahlah.." Chenle menepi untuk membersihkan peralatannya. Dan Jisung pun mengikuti.

"Sebaiknya kamu tidak memaksa untuk mencetak angka. Jangan sampai kamu tumbang dan tidak masuk ke sekolah besoknya.."

Jisung yang sibuk merapikan tas dan peralatannya, tertawa dengan penekanan Chenle padanya. Ngomong ngomong Chenle kembali beberapa hari lalu. Dan itu membuat Jisung senang bukan kepalang. Bahkan, Jisung rela menyusul ke rumah remaja bermarga Jung itu untuk melepas rindu.

Jisung sedikit terkejut karena tiba tiba tangan Chenle yang mungil tapi tidak mungil sekali itu menepuk pundaknya. Dia tersenyum membuat pipinya yang putih nya menggembul lucu seperti ikan buntal.

"Lain kali aku tidak akan menantang mu dan kamu juga tidak boleh menantang ku seperti tadi.." ucap Chenle dengan alis nya yang terangkat.

Jisung balas tersenyum. "Memangnya kenapa? Takut aku kenapa kenapa, Chenle-ya?" Jisung menggeleng dengan kekehan kecil keluar dari bibirnya. "Aku tidak apa apa. Sungguh.."

Chenle, "Aaa! Lihatlah seorang Lee Jisung berbohong lagi!!" ledek Chenle dengan semangat.

Jisung langsung memberikan ekspresi kesalnya. Memukul pelan bahu Chenle, membuat si empu tertawa. Lalu mereka sama sama merangkul tas keluar dari gimnasium bersama.

"Lain kali jangan memaksa dirimu, Jisung"

"Dan, lain kali jangan menantang ku ya, Chenle"

Chenle tertawa kecil. Merangkul Jisung dengan tangannya. "Kalau begitu, ayo makan tteokbokki.."

"Ayo!!"

Little Boy♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang