29. Tentang nya..Jisung

931 76 11
                                    

Masih di masa lalu ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih di masa lalu ku. Sesuatu yang aku anggap buruk.
.
.

Happy reading 😇

Maaf kalo ada typo 🙏🏻



5 months later....

Pulang ke rumah adalah hal yang menyenangkan setelah pergi begitu lama. Tapi sepertinya, hal itu tidak akan terjadi padanya.

Pulang ke rumah setelah masa rehabilitasi adalah hal yang begitu canggung untuknya.

Bagaimana tidak? Setelah yang terjadi, ia masih belum tahu apakah hyung nya akan memaafkan nya atau tidak. Apakah mereka mau menerimanya seperti sebelumnya? Mereka percaya atau tidak kalau ia tidak melakukan itu?

"Gamsahabnida" kalimat itu mendapatkan senyuman secerah mentari dari pria yang baru saja mengantarnya.

Saat si pria pergi, ia masih berdiri di depan pintu rumahnya. Hatinya dipenuhi rasa ragu yang mendalam.

Ia takut. Takut apa yang ia kira benar benar terjadi. Karena ingin tahu jawabannya, Jisung memutuskan menguatkan keputusannya. Tangan nya terangkat mengetuk pintu.

Sesaat setelah itu, pintu terbuka. Si sulung nampak dengan kemeja putih yang rapi juga celana formal berwarna hitam. Rambut coklat nya yang terlihat basah, membuat ia yakin bahwa hyung nya baru selesai mandi.

"Masuklah. Langsung menuju kamarmu tanpa merepotkan diriku." Mark, kakak sulungnya langsung pergi meninggalkan pintu yang terbuka dengan dirinya masih berdiri bagai batu disana.

Sudah seperti perkiraannya. Pasti mereka acuh tak acuh padanya. Sebesar itukah hal yang terjadi? Apa banyak perubahan selama ia pergi? Apakah hari hari berikutnya akan semakin parah lebih dari ini?

"Ayo Jisung. Bulan ke 3 di umur 13 tahun! Kau bisa melalui nya. Bunda akan selalu ada bersama mu. Dia tahu kau tidak melakukan hal itu. Semangat!"

Ia bergegas masuk dan menutup pintu rumahnya.

Entah apa yang akan dia hadapi, ia tidak tahu. Tapi setidaknya...ia sudah mengambil ancang-ancang dan menduga apa yang mungkin saja ia alami.

Tuhan bersamanya. Susah maupun senang.


Bangunan besar, bertingkat, dan seru. Hal pertama yang ada di pikirannya pertama melihat bangunan yang adalah sekolah menengah pertamanya.

Namun rasanya, setelah hampir 1 tahun ia menjalani kehidupan sekolah....semua itu tidak sesuai dengan harapan.

Bully dan kata kata kasar dari teman teman sekolahnya masih membayang-bayangi pikirannya. Dikucilkan dan dicaci maki. Itu membuatnya sedikit tertekan dengan keseharian nya. Ditambah, saat di rumah. Sikap para hyung nya tak ada bedanya. Dingin, ketus, kasar dan acuh tak acuh padanya.

Little Boy♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang