Tak ada yang sama. Tak pernah.
.
.
.Happy Reading 💗
Maaf klo ada typo 🙏🏻
"Jujur saja."
Dia menggeleng. Tangannya menggenggam erat selimut yang menutupi tubuhnya. Mulutnya bungkam, tak mau mengatakan apa yang telah terjadi.
"Apa yang terjadi?" tanya nya dengan nada datar. Tapi tetap saja, remaja didepannya ini menggeleng kuat. Tetap kukuh pada pendirian nya yang pendiam dan tak mudah mengatakan apapun.
"Katakan. Aku ingin tahu apa jawabannya."
Dia tetap menggeleng.
Ia dibuat geram. Tapi ia masih berusaha sabar. Sebenarnya sejak tadi ia sudah kesal. Namun, ia tak ingin keluar dengan amarah memuncak dan menutup pintu kamar ini dengan kasar. Bukan hal mudah mengendalikan amarahnya begitu saja. Ini bukan seperti mengendalikan mobil remote anak-anak.
"Aku menunggu jawabanmu, jika kau tidak mengatakannya...aku akan memaksa." finalnya.
Renjun, pria itu keluar dari kamar milik adiknya. Meninggalkan nya dalam keadaan shock, mungkin, dan dalam keadaan diam. Ia harus tahu. Sedikit saja alasannya. Setidaknya ia tahu apa yang terjadi pada Jisung kali ini. Menemukan anak itu dalam keadaan tidak sadarkan diri dan dengan baju berlumuran darah, bukan hal normal di mata siapapun. Kecuali, jika kamu adalah seorang psikopat.
Sementara Jisung. Ia sendiri masih tak mengerti dengan apa yang terjadi. Yang ia ingat hanya, ia ingin ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya yang tak bergairah. Dan setelahnya..ia tak mengingat apapun. Seakan memorinya tentang kejadian saat itu sengaja dihilangkan. Dan dia menemukan dirinya diatas kasur dengan Renjun tengah melihat kearah jendela.
Sejenak, Jisung termenung. Ia melipat kedua kakinya diatas kasur. Melihat kembali bajunya yang memiliki bercak darah yang sudah kering. Pasti sudah lama..
"Apa aku—"
Jisung menoleh. Melihat cermin besar tergantung di sisi dinding kosong dekat lemari kayu miliknya.
"—muntah darah lagi..?"
Disana. Terdapat pantulan dirinya yang terlihat buruk. Seakan akan kehidupannya tersedot habis. Seakan darahnya tak lagi mengandung oksigen untuk membuat tubuhnya terlihat segar. Tubuhnya begitu lemas dan terlihat menirus, benar benar seperti mayat hidup. Apa selanjutnya ia akan seperti Casper? Perubahan besar seperti begitu saja terjadi padanya.
∞
"Iya pak"
"..."
"Akan kupastikan dia masuk esok hari"
"..."
"Baiklah. Terimakasih"
Panggilan dimatikan sepihak. Ia meletakkan kembali ponselnya ke atas nakas. Memijat pelipisnya yang mengkerut. Kejadian pagi ini begitu tiba tiba. Ia tak menyangka ini akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Boy♪
Teen FictionSetiap orang punya alur nya dengan proporsinya masing masing. Tapi, Jisung rasa alurnya terlalu berat untuk ia lalui sejak belia. Tuhan tidak salah menentukannya kan? Start: 22 Agustus 2021 #3 Yujin #9 Keras #7 Masa #17 Masa #72 perjalanan #21 Sad S...