08

4K 435 55
                                    

Tzuyu berangkat ke perusahaan Mimosa saat jam menunjukkan pukul delapan pagi. Matahari sudah terbit, memancarkan sinarnya yang menyilaukan dan hangat.

Untung saja Tzuyu memakai topi hitamnya. Hari ini ia memakai baju lengan panjang hitam dan celana putih panjang.

Setiap harinya Tzuyu selalu memakai pakaian yang sama. Tak ada alasan khusus sih. Tzuyu lebih suka pakaian yang nyaman.

Setibanya di perusahaan, tidak terlihat satpam yang berjaga, padahal ini sudah jam sembilan.

Pintu perusahaan pun belum terbuka dan di parkiran hanya terdapat satu mobil saja.

"Tzuyu!"

Sang pemilik nama menoleh ke belakang, terlihat Momo keluar dari mobil hitam yang terparkir di parkiran.

"Momo unnie?"

Gadis asal Jepang itu menghampiri Tzuyu. Ia memakai jas hitam, kemeja putih, dan celana hitam.

Momo sedikit menunduk, langkah kakinya ia perlambat karena sedang merapikan dasi hitamnya.

"Kau baru sampai?" tanya Momo.

"Nee unnie. Sesuai dengan waktu yang Sana unnie perintahkan," jawab Tzuyu.

"Ini masih jam delapan tiga puluh, Tzuyu-ah. Perusahaan baru buka saat jam sembilan. Belum ada yang datang," jelas Momo yang membuat Tzuyu terdiam. Dia yakin betul kalau sekarang ini sudah jam sembilan karena perjalanan kemari butuh waktu satu jam.

"Aku lupa membawa kunci perusahaan. Sebaiknya kita menunggu Sana atau Mina sampai." Tzuyu mengangguk merespon Momo.

Suasana menjadi hening, keduanya merasa canggung, tidak tahu harus membicarakan apa. Wajar saja. Pasalnya mereka berdua tidak mengenal satu sama lain. Hanya pernah bertemu sekali saat kemarin, itu pun karena insiden kemarin lusa.

"Mau makan bersamaku..?" tanya Momo.

"Aku yang traktir selagi menunggu Sana atau Mina datang," sambungnya.

"Ayo unnie." Tzuyu langsung berjalan melewati Momo. Kebetulan dia belum sarapan pagi. Dan siapa juga yang akan menolak makanan gratis?

Momo pun menyusul Tzuyu yang berjarak cukup jauh darinya. Tak lama keduanya sampai di kedai terdekat. Langsung saja mereka berdua masuk ke dalam.

"Annyeonghaseo.. selamat datang," sapa sang pemilik kedai.

"Annyeong.." balas keduanya.

Desain bagian dalam kedai cukup sederhana. Hanya ada beberapa meja, juga terdapat kipas sebagai pendingin ruangan.

Momo dan Tzuyu memilih meja yang ada di ujung. Langsung saja mereka duduk dan melihat-lihat daftar menu.

"Saya pesan.."

"Satu jokbal, satu ramyeon, satu kimbap, dua kue ikan, satu tteokbokki dan satu ramen katsu. Minumannya dua kaleng bir dan hidangan penutupnya dua cheese cake."

Sang pemilik restoran dan juga Tzuyu menganga mendengar pesanan Momo yang sebanyak itu.

"Ada lagi?"

"Saya pesan steak sapi dan teh leci saja."

"Baiklah. Silakan menunggu."

~

Momo yang baru selesai makan menuju ke kasir untuk membayar. Lalu dia dan Tzuyu keluar dari kedai dan kembali ke perusahaan.

Jalan Momo miring-miring, ia terhuyung ke sana kemari karena dirinya dalam pengaruh alkohol.

Tzuyu yang melihat itu langsung merangkul Momo. Hanya butuh beberapa menit jalan kaki dan mereka pun tiba di perusahaan.

Tzuyu mengecek jam berapa sekarang ini melalui jam tangan Momo yang terpasang di tangan kanan.

Pukul sepuluh. Tzuyu tak menyangka kalau mereka menghabiskan waktu satu setengah jam hanya untuk makan.

Setibanya di lantai paling atas, Momo yang setengah tersadar itu, membuka pintu ruangan pribadi.

Keduanya pun masuk ke dalam. Terlihat Sana dan Mina yang duduk di kursi mereka masing-masing.

"Momo-ya!" Sana langsung menghampiri mereka berdua.

Mina yang baru sadar akan kedatangan kedua orang itu segera mendekati mereka berdua.

"Astaga! Kau mabuk Momo!?" tanya Sana.

"Ehh? Kalian minum di pagi hari?" Mina yang berada di sebelah Sana bertanya.

Sebelum lanjut meminta penjelasan dari mereka berdua, Sana dan Mina membawa Momo ke sofa terlebih dahulu.

"Kami datang lebih awal, jadinya aku ajak saja Tzuyu makan bersama," jelas Momo sembari bersandar pada sandaran sofa.

"Perutku kembung.."

Sana duduk di sebelah sahabatnya itu sedangkan Mina dan Tzuyu memilih untuk berdiri.

"Kau juga minum Tzuyu!?" pekik Mina.

"Hanya Momo unnie saja kok yang minum.." ucap Tzuyu.

"Syukurlah.."

"Memangnya kenapa Mina-ya?"

"Dia masih di bawah umur! Dan kalian bilang ingin pergi ke mal? Kalau ada yang mabuk bagaimana bisa kita pergi?"

"Hehehe.." Sana hanya menyengir.

"Gas berangkat kita," kata Momo.

"Tapi kau masih mabuk Momo-ya," ucap Sana.

"Aku sudah tidak mabuk lagi sekarang. Toleransi alkoholku kan besar."

"Biar aku saja yang mengemudi," ujar Mina.

"Kajja~" Sana mengalungkan lengannya pada lengan Tzuyu.

Tzuyu tidak menghiraukan hal itu, toh mungkin saja itu juga bagian dari pekerjaannya.

~

Mina duduk di kursi supir, Momo duduk di sebelahnya, sedangkan Sana dan Tzuyu duduk di kursi belakang.

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan yang terjadi, semua fokus dengan urusannya masing-masing.

Di bagian depan, Mina fokus menyetir mobil sedangkan Momo tertidur. Sementara itu di bagian belakang, Tzuyu menyandarkan kepalanya ke jendela mobil.

Di sebelahnya ada Sana yang masih memeluk lengannya, dengan mata yang terpejam dan kepala yang bersandar di bahunya.

Tzuyu menatap ke luar jendela, langit menjadi gelap dan awan menggumpal. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.

Sana membuka matanya. Begitu melihat Tzuyu, Sana berinisiatif untuk memindahkan kepala Tzuyu ke bahunya.

Pastinya tidak nyaman bersandar di jendela yang bertekstur kasar itu. Bisa-bisa kepalanya terbentuk.

Tzuyu yang menyadari kalau Sana terbangun, menolehkan kepalanya untuk menghadap Sana.

Saat itu juga hidung mereka bersentuhan, jarak wajah mereka pun cukup dekat.

Bahkan nafas mereka menerpa wajah satu sama lain. Keduanya tentu terkejut dengan hal yang terjadi secara tiba-tiba ini.

Sana mendongak sedangkan Tzuyu menunduk karena perbedaan tinggi mereka.

Mereka berdua melakukan kontes menatap hingga akhirnya Tzuyu lah yang lebih dulu mengalihkan pandangannya.

Gadis Chou itu kembali memandang ke luar jendela, sedangkan Sana tersenyum jahil melihat pipi dan telinga Tzuyu yang memerah.

Perjalanan terasa lama karena mal yang akan mereka kunjungi jaraknya cukup jauh.

Semuanya memilih untuk tidur karena cuaca yang mendung, kecuali Mina yang harus menyetir.

Beberapa jam kemudian, mereka telah sampai di mal. Mina memarkirkan mobil sebelum membangunkan yang lain.



















T.B.C

Btw guys, kalian suka Sana top atau Tzuyu top?

Author fine aja sama dua-duanya tapi sebenarnya lebih milih Sana top.

#Sanatop

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang