Terdengar suara pintu yang diketuk beberapa kali. Segera aku bangkit dari sofa untuk membuka pintu.
"Siapa?" ucapku sembari menggosok mataku.
"Akhirnya dibuka juga."
"Mina unnie?" Kenapa Mina unnie ada di rumahku pagi-pagi begini?
"Apa aku mengganggu tidurmu eoh?" tanyanya.
"Tidak unnie," jawabku.
"Sepertinya begitu, kau berantakan Tzuyu-ah." Mina unnie menatapku dari atas ke bawah.
Ya.. aku baru saja bangun tidur sih.
"Unnie sedang apa di sini?" Aku bertanya.
"Menjemputmu." Mina unnie menjawab sambil menunjuk ke arah belakangnya.
Aku mengikuti arah jarinya dan mendapati mobil Momo unnie terparkir tak jauh dari sini.
"Tunggu dulu unnie, aku akan bersiap, sebentar saja kok."
"Ehh tunggu.." Mina unnie menahan pintu yang baru saja ingin aku tutup.
"Kenapa unnie?"
"Jihyo unnie ada gak?" Mina unnie mencoba untuk melihat keadaan di dalam. Segera kuhalang menggunakan tubuh tinggiku.
"Jihyo unnie lagi pergi." Aku berbohong dan Mina unnie percaya.
Karena kalau Mina unnie tahu akan kondisi Jihyo unnie yang sekarang ini, pasti dia akan membawanya ke rumah sakit.
Aku hanya tidak ingin merepotkan Mina unnie lagi karena aku sudah banyak merepotkannya.
"Aku mau siap-siap, bentar kok unnie."
"Ehh? Tidak usah ganti baju, kita langsung pergi saja."
"Aku ingin mengambil sesuatu."
Dengan cepat aku masuk ke dalam dan mengunci pintu agar Mina unnie tidak masuk ke dalam rumah.
Aku menuju ke kamar Jihyo unnie, membuka pintu kamarnya dan memunculkan kepalaku.
Terlihat Jihyo unnie yang sedang duduk bersandar pada kasur. Langsung saja aku masuk ke dalam.
"Unnie," panggilku sembari duduk di sebelah Jihyo unnie.
"Ya Tzuyu?"
"Aku mau pergi unnie.. bolehkah?"
"Tentu saja boleh. Kenapa harus meminta izinku?" Jihyo unnie menatapku heran.
"Mungkin aku akan pulang lama.."
"Pergilah, tidak apa. Unnie akan baik-baik saja di sini." Jihyo unnie mengelus-elus kepalaku.
"Gomawo unnie.." Aku memejamkan mata, menikmati elusan tangannya yang lembut.
"Kalau begitu aku akan menyiapkan sarapan unnie dulu."
Segera aku keluar dari ruangan ini dan mengambilkan Jihyo unnie beberapa buah roti.
Setelah itu aku menuju ke sofa, mengambil sesuatu dan memakainya di lengan kananku.
Lalu aku keluar dari rumah dan menghampiri mobil Momo unnie. Membuka pintu belakang dan masuk ke dalamnya.
Di sebelahku ada Sana unnie. Posisi duduk kami sama seperti ketika kami pergi ke mal.
"Kita ingin pergi ke mana unnie?" tanyaku pada Sana unnie.
"Ke rumahku," jawabnya dengan senyuman.
"Jaraknya cukup jauh, jadi kalau kau masih mengantuk tidurlah dulu." Momo unnie menguap, bersandar pada kursi dan tertidur saat itu juga. Secepat itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (Satzu)
Fiksi Penggemar[ SUDAH TERBIT ] Chou Tzuyu harus menjadi sugar baby dari seorang wanita yang berusia 20 tahun demi membayar biaya pengobatan sang kakak. (This work has nothing to do with the idols real life)