Kupikir Momo, Sana, atau Mina unnie lah yang membukakan pintu, tapi ternyata bukan.
Seorang perempuan berambut hitam yang lebih pendek dariku yang tak kukenali.
Tatapan kami bertemu, dan sorot matanya langsung berubah menjadi tajam.
"Nugu?" tanyanya dengan raut menyeramkan.
Membuatku sedikit merinding.
"Nuguseyo?" tanyanya lagi yang tak mendapat jawaban dariku yang hanya diam.
"A-annyeonghaseo A-ahjumma.." sapaku tergagap.
"Yah!" Sontak aku terkejut kala dia tiba-tiba saja berteriak. Perempuan ini meletakkan kedua tangannya pada pinggulnya.
"Aku tidak setua itu! Umurku masih dua puluh tahun-an.." Raut wajah dan nada suaranya langsung berubah drastis.
"Kau tidak bisa lihat wajahku yang cantik ini?" Dia berucap penuh percaya diri.
"Annyeonghaseo u-unnie?" Aku berucap ragu.
"Begitu lebih baik." Ia tersenyum padaku.
"Ada urusan apa kau datang kemari?"
"Apakah orang yang bernama Momo, Sana, atau Mina ada di dalam?"
"Eoh?" Dia nampak kebingungan dengan pertanyaan dariku.
"Aa~ Maksudmu pemilik rumah ini yang sebelumnya?" Ucapannya membuatku sangatlah terkejut.
Sejak kapan mereka pindah? Aku bahkan tidak diberitahu. Apa mereka pindah saat aku menerima telepon dari Sana unnie hari itu?
"I-iya.." Aku mengangguk.
"Mereka pindah satu Minggu yang lalu. Sekarang rumah ini ditempati olehku dan kekasihku," jelasnya yang membuatku terdiam.
Artinya aku harus pulang sekarang ini dan menemui mereka bertiga di perusahaan besok.
"Kalau begitu saya permisi, maaf
sudah menggangu Anda," ucapku sembari membungkuk."Tidak apa-apa."
Aku berbalik, memandang langit yang nampak semakin gelap. Hujan tak kunjung berhenti dan malah semakin deras. Angin pun berhembus dengan sangat kencang.
Tidak mungkin aku pulang dengan cuaca yang seperti ini, tapi mau bagaimana lagi?
Solusinya adalah berlari menerobos hujan. Mungkin esok hari aku akan demam tinggi.
"UNNIE!"
Baru saja aku ingin melangkah, tiba-tiba terdengar suara teriakan.
Suaranya terasa familiar bagiku.Aku membalikkan tubuhku, kulihat perempuan tadi sedang berdiri membelakangiku.
"Wae? Wae?"
Seorang perempuan yang aku kenali menghampiri kami berdua. Aku bisa melihat sosoknya dari pintu yang terbuka cukup lebar.
"Siapa yang datang?" tanya perempuan itu yang merupakan Mina unnie.
Dia menoleh ke arahku dan tatapan kami bertemu. Matanya melebar saat melihat diriku.
"Tzuyu? Rupanya kau yang datang.."
Mina unnie berjalan mendekatiku, melewati sang perempuan berambut hitam.
"Eoh? Kau mengenalnya?" tanya perempuan itu.
"Ya, dia Tzuyu yang aku ceritakan," jawab Mina unnie.
Eoh? Mereka saling mengenal?
"Ada urusan apa datang kemari, Tzu?" Mina unnie beralih menatapku.
"Lihatlah pakaianmu yang basah semua, sudah tahu kalau cuaca mendung dan akan hujan deras.. kutebak kau berlari ke sini, benar kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (Satzu)
Fanfiction[ SUDAH TERBIT ] Chou Tzuyu harus menjadi sugar baby dari seorang wanita yang berusia 20 tahun demi membayar biaya pengobatan sang kakak. (This work has nothing to do with the idols real life)