Sana terbangun dari tidurnya. Merubah posisinya menjadi duduk lalu melihat ke sekeliling.
Terlihat seorang perempuan yang sepertinya baru saja selesai mandi, keluar dari dalam kamar mandi.
Memakai kaos putih dan celana hitam panjang. Handuk tergantung di pundaknya. Dia menyibakkan rambutnya yang basah ke kiri dan kanan dengan mata yang terpejam. Membuat leher mulusnya dapat terlihat dengan jelas.
Sana menelan salivanya sendiri. Dia baru saja bangun dan sudah disuguhi dengan pemandangan yang indah.
Tanpa disadari, Sana menjilati bibirnya sendiri. Pandangannya berubah menjadi gelap, dan sekujur tubuhnya pun mulai terasa panas.
"Sana unnie?" panggil seseorang yang tak lain adalah kekasihnya.
Yang dipanggil terlepas dari lamunannya dan langsung menggelengkan kepalanya guna menghilangkan pikirannya yang tidak-tidak.
"E-eoh? Wae Tzuyu-ah?"
"Unnie sehat? Wajah unnie memerah."
Tzuyu yang sudah berada di hadapan Sana, menempelkan tangannya ke kening sang kekasih.
Sedikit menundukkan tubuhnya sehingga wajahnya dan wajah Sana berhadapan. Jarak wajah mereka pun lumayan dekat.
Sana dan Tzuyu dapat merasakan nafas satu sama lain yang mengenai wajah masing-masing.
Dapat Sana lihat kekasihnya yang menatapnya dalam. Juga raut wajahnya yang khawatir.
"Unnie tidak demam tapi wajahmu menjadi lebih merah dari sebelumnya.." Sana langsung menolehkan kepalanya ke kanan.
Tzuyu yang melihat tingkah laku kekasihnya yang tidak biasa itu jadi bingung sendiri.
"Y-yah, mau ke mana?"
Baru saja Tzuyu melangkahkan kakinya, Sana tiba-tiba saja menariknya hingga ia terduduk di atas kasur.
"Aku ingin mengambil ponselku unnie."
Tzuyu ingin bangkit dari kasur, tetapi Sana malah memeluknya dengan sangat erat. Tzuyu hanya bisa pasrah, bisa-bisa tulangnya patah kalau ia melawan.
"Morning kiss dulu~" pinta Sana.
"Gak mau," tolak Tzuyu yang membuat Sana memanyunkan bibirnya.
"Unnie gosok gigi dulu sana. Nafasmu bau."
"Yah~! Neomuhae~"
"Kiyowo.." Tzuyu yang merasa gemas pun mencubit pipi tembam itu.
"Akh~! Yah!" Sana memegangi pipinya yang terasa sakit karena Tzuyu mencubitnya dengan cukup kuat.
"Hehe.. mianhae~" Tzuyu memberi kecupan singkat pada pipi Sana.
"Unnie buruan mandi. Kita harus ke bawah untuk sarapan." Sana langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi tentunya.
Tak butuh waktu lama untuknya selesai. Memakai pakaian yang sama seperti kekasihnya.
Sana menghampiri Tzuyu yang sedang berdiri di depan pintu kamar hotel, mengalungkan tangannya di tengkuk kekasihnya dan memejamkan matanya.
Tzuyu yang paham langsung menarik dagu Sana, memberi morning kiss sesuai dengan janjinya.
"Udah. Ayo turun."
Setibanya di bawah, terlihat Momo dan Mina yang duduk bersebelahan di sofa. Sana serta Tzuyu menghampiri keduanya dan mengambil tempat di depan mereka.
"Hari ini kita pergi ke mana Mina-ya?" Sana nampak penuh semangat. Ia tak berhenti tersenyum sedari tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (Satzu)
Fanfiction[ SUDAH TERBIT ] Chou Tzuyu harus menjadi sugar baby dari seorang wanita yang berusia 20 tahun demi membayar biaya pengobatan sang kakak. (This work has nothing to do with the idols real life)