06

4.3K 415 39
                                    

Momo dan Sana menatap sahabat mereka, menunggu Mina untuk melanjutkan ucapannya.

Mina menarik nafas, kemudian menghembuskannya dengan perlahan..

















"Tunanganku.."

"EEEEHHH?!" Momo dan Sana membulat sempurna, mulut keduanya terbuka dengan lebarnya.

Sedangkan Mina berjalan mendekati Tzuyu, menatapnya sejenak sebelum memeluknya erat.

"M-mina unnie.."

Mina mendongak agar bisa menatap Tzuyu. "Jangan pernah melakukan hal nekat lagi."

"Maaf.."

"Kalau kau dibawa ke kantor polisi bagaimana, huh?" Mina melepas pelukannya dan melipat lengannya di depan dada.

"M-mina.. bagaimana bisa?" tanya Momo.

"Kami dijodohkan saat kecil oleh oto-san dan papanya Tzuyu," jawab Mina.

"Kau tidak pernah menceritakan hal ini pada kami!" protes Sana.

"Kami berdua bersama hanya selama satu tahun. Papa menjodohkan kami saat umurku sebelas tahun. Itu sudah beberapa tahun yang lalu, sekarang umurku sembilan belas tahun."

"Hanya satu tahun? Setelah itu kalian berpisah?" Momo bertanya lagi.

"Lebih tepatnya Tzuyu pergi meninggalkanku.." Mina melirik Tzuyu yang menundukkan kepala.

"Hah? Ke-"

"Aku tidak akan menceritakannya pada kalian," potong Mina.

Sana mengerucutkan bibirnya, mungkin saja ada hal buruk yang terjadi sehingga Mina tidak ingin memberitahunya.

Mina POV

Aku sungguh tidak menyangka bahwa Tzuyu lah yang melakukan perbuatan semalam.

Siapa sangka takdir mempertemukan kami kembali?

Dia lah yang telah meninggalkanku begitu saja.

Walaupun aku tahu bahwa itu bukanlah keinginannya dan terpaksa ia lakukan..

flashback..

Aku sedang berada di ruangan kerja papa, duduk di atas sofa sambil memainkan boneka.

"Mina?"

"Nani oto-san?"

Aku berdiri dari dudukku dan menghampiri papa yang berada di kursi kerjanya.

"Kau sudah umur sebelas tahun kan, sayang?" tanya papa.

Aku mengangguk pelan. "Memangnya kenapa, Pa?"

"Papa akan menjodohkan kamu dengan anak teman papa."

"E-eh?!" Ucapan papa membuatku menganga.

"Dia akan datang ke sini sebentar lagi. Kamu akan dijodohkan dengan anak keduanya dan dia perempuan."

"Tidak apa kan?" Aku mengangguk walau merasa ragu.

Masa perempuan dan juga perempuan dijodohkan?

Kalau menikah bagaimana caranya bisa mengandung?

Dan kalaupun bisa siapa yang akan mengandung?

Jodohku lebih muda atau lebih tua?

Banyak pertanyaan yang muncul dalam kepalaku yang membuatku merasa pusing.

"Kau boleh bertanya kalau ada yang tidak dipahami," ujar papa sambil tersenyum seakan bisa membaca pikiranku.

"Dan kalau kau merasa tidak nyaman dengannya.. papa akan membatalkan perjodohan ini kalau sudah tiga bulan," sambung papa.

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang