38

3.2K 293 92
                                    

Nafasku terengah-engah. Aku merasa sangat kelelahan dan sekujur tubuhku terasa lemas. Habis melakukan aktivitas panas bersama dengan Tzuyu.

Kubuka mataku dan hal pertama yang muncul dalam penglihatanku adalah wajah Tzuyu.

Manik matanya menatap milikku dalam. Nafasnya juga tak beraturan dan pipinya merah merona.

"Sayang..?" panggilnya lembut.

Membuat jantungku berdegup kencang serta senyumku mengembang.

"Nee?" balasku lemah.

Raut wajahnya langsung berubah menjadi khawatir. Dia tergerak untuk memberi kecupan singkat pada pipiku.

Rasanya banyak kupu-kupu yang berterbangan di perutku mendapat perlakuan manis darinya.

"Kau kelelahan?"

Aku mengangguk pelan menanggapi pertanyaannya. Dia nampak semakin khawatir.

Tzuyu menyelipkan helaian rambutku ke belakang telingaku. Senyumanku tak bisa kuhentikan.

Kutangkup pipinya, mengelusnya pelan. Tzuyu memejamkan mata lalu menampakkan senyumnya padaku.

Cahaya rembulan masuk ke dalam ruangan ini, menyinari wajah cantiknya.

Oh! Sungguh..

Dia terlihat begitu memukau..

Betapa beruntungnya aku yang bisa memilikinya. Sekarang ini status kami sudah berubah menjadi sepasang kekasih.

Aku masih tak mempercayai fakta tersebut. Semua ini seolah tidaklah nyata. Hal yang selama ini kuimpi-impikan akhirnya menjadi kenyataan.

Tanpa kusadari air mata menetes dari sudut mataku. Elusanku pada pipinya pun terhenti, membuat Tzuyu membuka matanya. Ia terkejut melihatku tengah menangis.

"Unnie.." lirihnya.

Tzuyu langsung menyeka air mataku menggunakan jempolnya.

"Gomawo.." Aku tersenyum padanya.

Dia membalas senyumanku. Kemudian pandanganku beralih ke bibirnya yang menggoda itu.

Aku mengigit bibir bawahku sendiri begitu mengingat sesi ciuman panas kami.

Bibirnya yang terasa manis itu, menempel di bibirku. Aku ingin merasakannya lagi..

Tzuyu nampak kebingungan dengan tingkah lakuku yang aneh. Ia pun mengikuti arah pandangku dan senyumannya mengembang.

Tanpa basa basi, dia langsung mengikis jarak wajah kami. Dengan perlahan aku memejamkan mataku. Bibir kami bertemu, lumatan demi lumatan pun terjadi.

Cukup lama kami berciuman, aku melepas tautan bibir kami dikarenakan kantung oksigen yang menipis.

Kubuka mataku dan mendapati Tzuyu tengah menatapku dengan raut polosnya itu.

Terlihat lucu..

"Sejak kapan kau pandai berciuman, hm?" tanyaku sembari tersenyum.

"Seseorang mengajariku," jawabnya yang membuatku melebarkan mata.

"Yak! Siapa yang sudah dengan beraninya mencium kekasihku!?"

Aku langsung memukul lengannya dengan cukup kuat yang membuatnya merintih kesakitan.

"Dengarkan penjelasanku dulu unnie.." Dia berucap yang membuatku syok bukan main.

Ternyata benar ada orang lain yang sudah merasakan bibir kekasihku!?!?

"MWO?!" Aku berteriak yang membuatnya tersentak kaget.

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang