Pintu kamar mandi terbuka, seorang perempuan keluar dari dalamnya. Memakai kaos putih dan celana hitam selutut. Handuk tergantung di bahunya dan rambutnya sedikit basah. Ia baru saja selesai mandi.
Melangkah ke kasur dan duduk di atasnya, meraih ponselnya yang ada di atas nakas untuk memainkannya.
Beberapa menit kemudian, ponselnya berdering, ia mengangkat panggilan masuk dari 'Seyoung'.
"Halo Chaeng?"
"T-tzuyu-ah.."
"Wae? Kenapa kau terdengar seperti sedang menangis?"
"S-sana unnie.. d-dia.."
"Ada apa dengan kekasihku?"
Tidak ada balasan. Tzuyu melempar ponselnya dan langsung berlari ke arah pintu kamar. Diputarnya gagang pintu dan mendorongnya ke depan.
DUAR!!!
"Selamat ulang tahun Tzuyu-ah!"
Kekasihnya yang memegang sebuah kue coklat yang bertuliskan namanya di atasnya, berjalan menghampirinya.
"Selamat ulang tahun~" Sana tersenyum lebar hingga kedua matanya terpejam.
Tzuyu sedikit memajukan tubuhnya ke depan, ditiupnya api lilin yang berbentuk angka delapan belas itu.
Tzuyu memandang datar orang-orang yang berdiri di belakang Sana termasuk sang kekasih.
"Yak! Bikin panik saja.."
"Miane~"
Tzuyu memberi tatapan tajam pada orang yang baru saja meminta maaf, si gadis pendek.
"Seharusnya kau meneleponku untuk meminta penjelasan.."
Semuanya kecuali gadis yang sedang berulang tahun tertawa mendengar ucapan Chaeyoung.
Satu persatu mendekati Tzuyu untuk memberikan pelukan, ucapan selamat ulang tahun, serta kado.
"Selamat ulang tahun Tzuyu-ssi," ucap seseorang yang merupakan kekasih kakaknya.
"Gomawo."
"Tzuyu, kami pulang dulu ya. Ini sudah malam." Jihyo menghampiri kekasihnya dan memeluk lengannya.
"Nee unnie. Hati-hati di jalan."
"Kalau begitu kami pulang juga ya Tzuyu-ah." Mina berucap sembari menautkan tangannya dengan tangan Chaeyoung.
Menurut rumor yang beredar, akhir-akhir ini Mina dan Chaeyoung semakin dekat.
"Nee unnie. Hati-hati di jalan."
Sekarang tinggal tersisa Sana.
"Tunggu sebentar. Aku akan menyimpan kue ini."
Tzuyu masuk ke dalam kamar dan duduk di ujung kasur setelah menaruh kado di samping lemari.
Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka, Sana masuk ke dalam dan duduk di sebelah kekasihnya.
"Saengil chukkae, Tzutzu."
Sana memeluk kekasihnya itu kemudian memberikan kecupan pada kening Tzuyu.
"Momo unnie dan Dahyun unnie tidak datang?" tanya Tzuyu.
"Mereka tidak bisa dihubungi," jawab Sana.
Sana mengambil handuk yang tergantung di bahu Tzuyu. "Kenapa baru mandi di jam segini?" tanyanya sembari mengeringkan rambut kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (Satzu)
Fiksi Penggemar[ SUDAH TERBIT ] Chou Tzuyu harus menjadi sugar baby dari seorang wanita yang berusia 20 tahun demi membayar biaya pengobatan sang kakak. (This work has nothing to do with the idols real life)