14

3K 358 43
                                    

Sana unnie menarik tanganku, menaruh barang yang 'lumayan panjang' dan 'berwarna ungu' itu di telapak tanganku.

"Setidaknya cobalah kau pegang."

Aku amati baik-baik barang itu. Lalu mendekatkan wajahku ke barang tersebut untuk melihat lebih jelas.

Rupanya benda ini tidak terlalu panjang kalau dilihat dari dekat, warnanya pun ternyata ungu muda.

"Itu ada tombol, coba kau tekan," suruh Sana unnie.

"Tombol? Ditekan saja kan?"

"Iya.."

Aku menekan tombol yang Sana unnie maksud dan di detik selanjutnya benda tersebut bergetar.

"Ini apa sih unnie?" Aku yang kebingungan pun bertanya.

Pasalnya aku sama sekali tidak pernah melihat benda yang seukuran telapak tangan manusia ini.

"Itu ponsel, kau suka?" Sana unnie tersenyum padaku.

Aku membalikkan barang yang bernama ponsel ini, ada tiga bulatan kecil berwarna hitam di belakangnya.

Bentuknya mirip seperti bulatan yang ada di dalam minuman yang banyak digemari oleh orang-orang.

"Barang ini aneh unnie." Aku berucap.

"Aneh? Malah banyak orang yang memakai ponsel di jaman sekarang." Sana unnie memandangku heran.

"Ohh ponsel.. aku sudah ingat sekarang."

"Eh? Ingat apa?" Sana unnie nampak kebingungan.

"Aku juga pernah memakai ponsel tapi dulu saat masih kecil," jelasku padanya.

"Ponsel merek apa?"

"Ponsel yang mengeluarkan suara 'aiyaiya' itu unnie."

Kulihat Sana unnie menepuk keningnya sambil menghembuskan nafasnya.

"Itu mainan, Tzu, bukan ponsel."

"Sama aja, yang beda cuma warnanya dan kalau tidak salah dulu berwarna pink."

"Terserah.." kata Sana unnie.

"Ponsel itu adalah hadiah dariku," ucapnya yang membuatku terkaget.

"Kau pasti bosan kalau tidak punya ponsel. Lagi pula kau hanya mempunyai dua teman, kan?" Sana unnie menjelaskan, namun aku masih tidak paham.

Padahal belum sampai satu bulan aku bekerja, tapi sudah mendapat hadiah dari bosku.

"Kalau kau masih bingung anggap saja itu sebagai gaji bonusmu." Aku mengangguk menanggapinya.

Sana unnie benar-benar baik hati, ya? Padahal harga benda persegi ini sepertinya tidaklah murah.

"Ayo ke bawah. Yang lain pasti sudah menunggu dan juga ini sudah sore, sebaiknya kau pulang." Sana unnie menarikku turun ke bawah.

Setibanya di ruang tamu, terlihat Momo dan Mina unnie yang sedang duduk di sofa.

"Aku antar pulang ya," ucap Mina unnie sembari bangkit dari sofa.

Aku dan Mina unnie pun keluar dari rumah Sana unnie setelah berpamitan.

~

Author POV

Tzuyu baru saja tiba dalam rumahnya. Gadis itu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, seperti biasa Tzuyu menyuapi sang kakak. Menu makan malam kali ini adalah nasi goreng kimchi yang tadi pagi.

Sesudah itu, Tzuyu keluar dari kamar Jihyo. Tak lama ia kembali dengan membawa ponsel.

"Jihyo unnie," panggil Tzuyu.

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang