Sana dan Tzuyu baru saja tiba di kamar mereka. Sana menuju ke kamar mandi sedangkan Tzuyu duduk di kasur.
Tak lama kemudian, Sana keluar dari kamar mandi dan merebahkan dirinya di sebelah kekasihnya yang sedang bermain ponsel.
"Good night Tzu~"
"Eoh? Sudah ingin tidur?" Tzuyu beralih pada kekasihnya.
"Hmm.. ini sudah jam dua belas malam. Cepatlah tidur Tzu, besok kan kau harus ke kampus."
Tzuyu mematikan ponselnya dan meletakkannya di atas nakas. Merebahkan diri menghadap Sana yang membelakanginya dan memeluknya.
~
Tzuyu perlahan membuka kedua matanya kemudian mengubah posisinya menjadi duduk. Ia menoleh saat mendengar suara pintu, kekasihnya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membaluti tubuhnya.
Sana melangkah menuju lemari dan membukanya. Setelah selesai memakai pakaian, Sana mendekati kekasihnya itu. Dikecupnya kening Tzuyu.
"Mina yang bakal jemput kamu, aku harus buru-buru pergi ke perusahaan karena banyak yang harus dikerjakan. Jangan lupa sarapan, udah aku siapin di bawah, dadah Tzu." Sana pun keluar dari ruangan.
~
"Sana-chan?" panggil Mina.
"Hm?" balas Sana tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputernya.
"Kau tidak menjemput Tzuyu?" tanya Mina.
"Tzuyu pulang sendiri," jawab Sana.
"Seharusnya kau pulang lebih awal."
"Untuk apa?"
Sana sedang sibuk sekarang ini. Lebih tepatnya jari-jari tangannya yang sibuk menekan keyboard.
"Kau lupa hari apa ini?"
Pertanyaan Mina sukses membuat Sana menoleh ke arahnya walau jari-jarinya masih terus bergerak.
"Hari ini? Ini hari biasa." Sana yang bingung, sedikit memiringkan kepalanya.
Mina menghela nafas. "Bukan Sana-chan.."
"Oh iya.. hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya karena hari ini pekerjaan kita lebih banyak. Jadi.. semangat kerjanya, Mitang."
Sana tersenyum pada Mina sebelum kembali memandangi layar komputernya.
"Pabo.." gumam Mina.
~
Lampu ruangan yang Sana tempati tiba-tiba saja padam, ruangan menjadi gelap. Tapi hal itu tidak membuat Sana menghentikan kegiatannya.
Tidak lama kemudian, pintu terbuka sedikit dan beberapa orang masuk ke dalam.
Sana tidak mendengarnya karena ia tidak sadar akibat terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
DUAR!
Sana yang mendengar ledakan itu terkejut bukan main, membuatnya memejamkan matanya.
Ruangan menjadi terang kembali dan suara tepukan tangan memasuki indera pendengaran Sana.
Sana perlahan membuka kedua matanya dan betapa terkejutnya ia melihat kekasihnya berdiri di hadapannya, memegang kue stroberi yang bertuliskan namanya di atasnya.
Di sebelah sang kekasihnya ada Mina dan Chaeyoung yang berdiri bersebelahan.
"Selamat ulang tahun!"
"Ehh?? Hari ini aku ulang tahun?" tanya Sana.
"Nee unnie. Hari ini tanggal 29 Desember," jawab Tzuyu.
"Bagaimana bisa aku tidak sadar?" Sana bertanya setelah meniup lilin.
"Karena kau pabo Sana-chan." Mina menjawab kemudian tertawa yang membuat Sana menatapnya tajam.
"Bercanda~"
~
Sana duduk di sebelah kekasihnya setelah menaruh kado ultahnya di samping lemari.
"Selamat ulang tahun Sana unnie~!" Tzuyu memeluk kekasihnya itu, lalu mengambil sesuatu yang ia sembunyikan di belakangnya dan memberikannya pada Sana.
"Hadiah dariku.."
Mata Sana berbinar melihat hadiah pemberian kekasihnya, sebuah syal berwarna merah muda.
"Gomawo Tzu!"
"Semoga unnie suka.."
Tzuyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, rona merah terlihat jelas di pipinya.
"Eoh? Ini handmade??"
"Nee.. aku merajutnya. Karena itulah akhir-akhir ini aku sering mandi terlambat."
Sana langsung memeluk Tzuyu dengan erat sampai-sampai keduanya terbaring di atas kasur.
"Gomawo Tzu!"
Sana mengecupi pipi Tzuyu berkali-kali. Tak lama kemudian, Sana mengendurkan wajahnya.
Tatapannya dan tatapan Tzuyu bertemu, mereka berdua bertatap-tatapan.
"Tzuyu?" Sana memanggil dengan suara kecil yang membuat Tzuyu merinding.
"N..nee?" Tzuyu menyahut kemudian menelan salivanya sendiri.
"Hadiahmu sangat bagus, tapi.."
"Aku menginginkan yang lain."
"Apa itu?"
Sana tak menjawab pertanyaan Tzuyu dan malah mengikis jarak wajah mereka. Peka terhadap keadaan, Tzuyu memejamkan kedua matanya, begitu juga dengan Sana.
Chu~
Skip
Sana membaringkan dirinya di sebelah kekasihnya yang sedang mengatur nafas.
Saat nafasnya sudah stabil, Tzuyu membuka matanya dan menatap kekasihnya dengan senyum tipis.
"Lelah sekali.."
"Istirahatlah Tzu," ujar Sana sembari tersenyum manis.
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (Satzu)
Fanfiction[ SUDAH TERBIT ] Chou Tzuyu harus menjadi sugar baby dari seorang wanita yang berusia 20 tahun demi membayar biaya pengobatan sang kakak. (This work has nothing to do with the idols real life)