35

2.5K 260 35
                                    

Sekarang sudah pukul enam sore. Mina mengusulkan untuk makan malam terlebih dahulu di sebuah restoran bintang lima sebelum mencari hotel.

Setibanya di restoran, keempatnya menempati meja yang berada di ujung. Masih sama seperti tadi, Momo dan Sana duduk bersebelahan begitu juga dengan Mina dan Tzuyu.

Suasana meja makan sangatlah hening, berbeda dengan meja lain yang bising. Tak lama seorang pelayan menghampiri mereka.

"Silahkan dilihat daftar menunya nona-nona sekalian."

Pelayan tersebut meletakkan daftar menu di atas meja, tapi tidak ada yang bergerak dari tempatnya sedikit pun seolah tidak berniat untuk memesan.

Semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing, pelayan itu diabaikan oleh mereka seolah dia tidak ada di sana.

Momo, Sana dan Tzuyu sedang melamun sedangkan Mina sibuk memainkan ponselnya.

Mina menghela nafasnya, dia memasukkan ponselnya ke tempatnya semula, lalu mengambil daftar menu itu.

"Kalian ingin makan apa?" Mina bertanya, tetapi tidak ada yang menjawab.

"Kalau begitu saya pesan semua menu yang ada di sini."

"Baik Nona."

~

Semua piring yang ada di atas meja sudah kosong, Momo lah yang menghabiskan sebagian makanan.

Mina dan Tzuyu makan lumayan banyak sedangkan Sana hanya makan sedikit. Itu pun karena dipaksa oleh Momo dan Mina.

Sana bilang kalau dia sudah kenyang walau sebenarnya dia belum makan dari pagi. Sebenarnya Sana lapar, hanya saja ia sedang tidak nafsu makan.

Momo dan Mina sudah berapa kali menyuruhnya untuk makan setidaknya sedikit saja, tetapi Sana keras kepala.

Ketika Momo menawari untuk menyuapinya barulah Sana ingin makan walau hanya beberapa suapan.

Setelah itu, gantian Sana yang menyuapi Momo. Mereka berdua tertawa ketika ada saus yang menempel di bibir Momo.

Sana membersihkan bibir Momo menggunakan jempolnya, lalu menjilatinya.

Secara tidak langsung itu adalah ciuman tidak langsung.

~

Sekarang ini mereka berempat sedang berada di lobi sebuah hotel, menunggu di depan sofa.

Mina meletakkan kopernya di sebelah koper Tzuyu dan pergi ke resepsionis. Tak membutuhkan waktu lama untuknya memesan kamar.

"Ini kunci kamarmu." Mina menyerahkan kunci kamar nomor enam sembilan kepada Sana.

"Kau memesan berapa kamar Mina-ya?" tanya Sana.

"Aku pesan dua," jawab Mina.

"Aku sekamar dengan siapa?" tanya Momo.

Momo menatap tajam Mina, raut wajahnya datar dan tangannya tersilang.

"Kau sekamar denganku, ayo." Ketiganya tentu terkejut mendengar jawaban Mina.

"Kau-"

"Ayo kita pergi~"

Mina langsung menarik Momo ke kamar mereka yang bernomor enam delapan sebelum ia sempat protes.

Momo berusaha untuk melepaskan diri, namun tidak bisa karena genggaman Mina sangatlah erat.

Alhasil Momo terpaksa mengikuti Mina sampai ke kamar mereka kalau tidak ingin tangannya terluka.

Sana menatap kunci kamar yang Mina berikan padanya. Ia tidak tahu apa maksud Mina melakukan hal ini padanya. Padahal Mina sudah tahu mengenai kondisinya yang sekarang ini.

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang