Aku terbangun dari tidurku. Kuubah posisiku menjadi duduk, lalu melihat ke sekeliling ruangan, Sana dan Mina unnie masih tidur.
Kulirik jam yang terpasang pada dinding, jam menunjukkan pukul enam pagi.
Pintu tiba-tiba saja terbuka, membuatku mengalihkan pandanganku ke pintu.
"Halo Tzuyu-ah."
Dahyun unnie dan Chaeyoung.
"Hai unnie dan Chaeng."
Mereka berdua menutup pintu, setelah itu menghampiriku, berdiri di sebelah kiri kasur.
"Eoh?" Kulihat Sana dan Mina unnie terbangun, mungkin karena suara kami yang terlalu bising.
"Dahyun dan Chaeyoung? Kalian sudah sampai?" Mina unnie bertanya.
Sepertinya dia yang memberi tahu mereka berdua tentang kondisiku."Kami baru saja sampai unnie." Chaeyoung menjawab dengan senyuman. Membuat lesung pipinya yang begitu menggemaskan terlihat.
Kulihat Mina unnie langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Eoh? Tidak seperti biasanya?
Sana unnie bangkit dari sofa, menuju ke kursi di sebelah kanan kasur dan duduk di atasnya. Mina unnie juga bangkit dari sofa, menuju ke toilet.
Aku, Dahyun unnie dan Chaeyoung pun mengobrol. Kami saling berbagi cerita, mulai dari yang penting, sampai ke yang tidak penting.
~
Sekarang jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Tidak terasa sudah satu jam berlalu.
"Kalau begitu kami pamit dulu ya, Tzu. Sebentar lagi kampus masuk," kata Dahyun unnie.
"Nee unnie, hati-hati di jalan," balasku.
"Akan kami beri tahu kalau kau sedang sakit," ucap Chaeyoung.
"Nee gomawo Chaeng."
"Sana unnie," panggil Dahyun unnie.
"Wae?" Sana unnie yang sedang memainkan ponselnya, mendongakkan kepalanya.
"Kami berdua pamit dulu, jangan lupa dimakan sarapannya ya."
"Baiklah, hati-hati di jalan ya kalian dan terima kasih sudah membelikan kami sarapan."
"Tzuyu juga, cepat sembuh ya. Sana unnie tolong kau suapi Tzuyu." Perkataan Chaeyoung membuat aku dan Sana unnie seketika terdiam.
"Dah Tzu, cepat sembuh," kata Dahyun unnie.
Mereka berdua memelukku secara bergantian, lalu keluar dari ruangan ini.
Suasana menjadi hening.
Kulirik Mina unnie yang duduk di sebelah kiri Sana unnie, sedang memainkan ponselnya.
"Kalau begitu ayo makan," ucap Mina unnie.
Aku pun mengoper makanan yang diberikan oleh Dahyun unnie dan Chaeyoung pada Sana unnie. Sedikit menundukkan kepalaku agar terhindar dari kontak mata.
Setelah Sana unnie selesai menyiapkan semua makanan di atas nakas, aku berusaha untuk meraih mangkuk dan sumpit, tetapi tidak kudapatkan. Selang infus ini membatasi pergerakanku.
"Jangan dipaksa kalau tidak bisa. Biar aku suapi," kata Sana unnie.
Aku ingin menolak, tapi kuurungkan niatku begitu mengingat kondisiku yang sekarang ini.
"Aaaaa~"
Sumpit yang mengapit sepotong kimbap itu berada tepat di depan bibirku. Aku membuka mulut dan melahapnya sepenuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (Satzu)
Fanfiction[ SUDAH TERBIT ] Chou Tzuyu harus menjadi sugar baby dari seorang wanita yang berusia 20 tahun demi membayar biaya pengobatan sang kakak. (This work has nothing to do with the idols real life)