Perkataan Mina membuat Tzuyu sangatlah terkejut karena dia tidak tahu apa 'sesuatu' yang akan diajarkan oleh Mina.
Mina menatap Tzuyu dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Lalu memajukan tubuhnya, mengikis jarak tubuhnya dan tubuh Tzuyu.
Tzuyu reflek memejamkan mata. Tubuhnya lebih tinggi jadinya semuanya terlihat dengan sangat jelas.
"M-mina u-unnie.."
Sekarang Tzuyu sudah bisa merasakan hembusan nafas Mina yang terasa hangat.
"Hajima unnie.."
Seolah tak mendengar ucapan Tzuyu, Mina terus memajukan tubuhnya hingga tubuh mereka berdua bersentuhan.
Kulit tubuh yang terasa lembut saling bersentuhan, membuat Tzuyu merinding.
Nafas Tzuyu semakin memberat. Tubuhnya seketika melemas.
~
Setelah Mina selesai mengajarkan 'sesuatu' pada Tzuyu, mereka berdua keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi tubuh.
Mina menarik Tzuyu menuju ke kamarnya. Lalu membuka lemarinya, mencari pakaian miliknya yang cocok untuk Tzuyu, juga pakaian dalam yang belum digunakan.
"Nih."
Mina melempar pakaian serba hitam kepada Tzuyu yang sedang berdiri di depan kasurnya.
"Gomawo.."
Tzuyu menangkap pakaian tersebut, lalu melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi.
"Pakai saja di sini." Tzuyu dengan terpaksa kembali ke tempatnya semula.
Tzuyu membelakangi Mina dan melepas handuk yang melilit di tubuhnya.
"Tidak usah malu.. lagi pula kau sudah melihat setiap inci tubuhku begitu juga sebaliknya."
Tzuyu bergegas memakai pakaiannya. Setelah itu, Mina menarik Tzuyu ke bawah, menuju dapur.
"Tunggu di sini, akan kubuatkan coklat panas," ujar Mina setelah mendudukkan Tzuyu di atas kursi.
Tzuyu hanya bisa menghela nafas. Padahal dia sudah bilang tidak ingin minum karena tidak mau merepotkan Mina.
Tidak lama kemudian, Mina kembali. Ia meletakkan dua buah gelas di atas meja dan mengambil tempat di depan Tzuyu.
Mereka masing-masing mengambil satu gelas, lalu menyeruput coklat panas tersebut.
Suasana menjadi hening, keduanya sibuk menikmati segelas coklat panas yang terasa begitu nikmat.
Terdengar jelas suara rintikan hujan yang menenangkan. Cuaca yang dingin dipadu dengan hangatnya minuman merupakan kombinasi yang sempurna.
Setelah selesai menikmati coklat panas, mereka berdua berjalan menuju ke pintu rumah.
"Kau yakin tidak perlu diantar?"
"Tidak perlu unnie. Aku jalan kaki saja."
"Tapi di luar hujan masih deras, kau bisa sakit Tzuyu-ah." Mina nampak cemas.
"Unnie kan sudah memberiku ini.." Tzuyu mengangkat sebuah payung di tangan kanannya.
"Tapi-"
"Arraseo arraseo. Aku akan naik taksi saja.."
"Mana mungkin ada taksi yang lewat ketika hujan deras begini. Bahkan kendaraan yang lewat saja hanya sedikit. Kau tidak lihat jalanan sangatlah sepi?" Mina mengoceh, Tzuyu hanya bisa diam.
Mina sangat bersikeras ingin mengantarnya pulang walau Tzuyu sudah berkali-kali menolak.
Bukannya tidak mau, hanya saja Tzuyu tidak ingin merepotkan Mina yang sudah sering membantunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy (Satzu)
Fanfiction[ SUDAH TERBIT ] Chou Tzuyu harus menjadi sugar baby dari seorang wanita yang berusia 20 tahun demi membayar biaya pengobatan sang kakak. (This work has nothing to do with the idols real life)