44

2.3K 253 37
                                    

Tzuyu membuka matanya dan dia langsung disambut dengan pemandangan yang tak terduga.

Terlihat sang kekasih yang menatapnya dengan penuh cinta sambil tersenyum manis.

"Sana unnie?"

Tzuyu merubah posisinya menjadi duduk dan menghadap Sana yang duduk di ujung kasur.

"Unnie kenapa bisa di sini?" tanya Tzuyu yang kebingungan itu.

"Memangnya aku tidak boleh melihat kekasihku sendiri?" Sana balik bertanya.

"Tentu saja boleh. Maksudku bagaimana unnie bisa masuk ke dalam rumah ini?"

"Jihyo yang membukakan pintu."

Tzuyu langsung menoleh ke belakang untuk mengecek jam begitu mendengar perkataan Sana.

"Jihyo unnie bangun pagi-pagi sekali, ini masih jam lima tiga puluh."

"Sebenarnya aku datang ke sini ingin mengantarmu ke kampus," jelas Sana.

"Tapi kan ini masih—"

"Tidurlah lagi," potong Sana.

"Tidak perlu unnie. Aku sudah tidak mengantuk lagi setelah melihat wajah cantikmu."

"Mwoya~ sejak kapan kau jadi seperti ini?"

"Sejak aku menjadi kekasih Minatozaki Sana."

Tzuyu tertawa lepas ketika melihat rona merah di pipi yang menggembung itu.

"Hmph!"

"Aigoo, imutnya~"

Tzuyu memainkan pipi kekasihnya itu. Setelah puas, Tzuyu memberi kecupan singkat dan bangkit dari tempatnya.

"Unnie pasti belum sarapan kan? Ayo ke dapur."

Sana meraih uluran tangan Tzuyu, lalu mereka berdua menuju ke dapur. Di sana terlihat Jihyo yang sedang berkutat dengan peralatan masak.

Mendengar suara langkah kaki, Jihyo menoleh ke sumber suara yang berasal dari belakangnya.

"Aigo~ sangat romantis sekali kalian." Jihyo memandangi tangan Sana dan Tzuyu yang tertaut.

"Ini masih pagi dan aku sudah menjadi korban kebucinan kalian berdua.."

"Makanya unnie cepat-cepat cari pacar biar gak jomblo."

"Yah, neomuhae.."

Sana tak bisa menghentikan senyumannya melihat kelakuan kakak beradik tersebut.

"Kau sedang memasak apa Jihyo-a?" tanya Sana.

"Bibimbap dan ramyun," jawab Jihyo.

"Aku akan membantumu Jihyo-a. Tzuyu kau tunggulah di ruang tamu."

"Nee unnie."

~

Sana dan Tzuyu membawa peralatan makan yang kotor ke dapur untuk membersihkannya bersama-sama.

Setelah selesai, mereka berdua kembali ke ruang tamu dan duduk di atas sofa. Sana duduk di tengah, Tzuyu di bagian kiri dan Jihyo di bagian kanan sofa.

"Tzuyu kau mandilah," ujar Jihyo.

"Nee unnie."

Tiba-tiba saja Sana menarik tangannya yang membuat Tzuyu tak jadi berdiri dari duduknya.

Sana sedikit bergeser ke kiri lalu mendekatkan wajahnya ke wajah kekasihnya itu.

"Ingin mandi bersama Tzuyu-ah? Aku tidak keberatan kalau harus mandi lagi."

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang