16

3.3K 356 25
                                    

Sepulang dari kampus, Tzuyu memilih untuk berjalan santai karena tenaganya sudah terkuras banyak.

Satu langkah kaki terasa sangatlah berat. Belum lagi Tzuyu belum sarapan dan kemarin pun hanya makan sedikit. Perutnya terus berbunyi sedari tadi.

Mata pelajaran kampus yang lumayan sulit menambah beban pikirannya yang memang sudah banyak.

Saat pelajaran tadi saja Tzuyu tidak memperhatikan dosen yang mengajar dan malah menatap ke luar jendela.

Tubuh Tzuyu terhuyung ke sana kemari. Untung saja di sekitarnya tidak ada seorang pun.

Langit menjadi gelap dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

Sedikitnya kendaraan yang berlalu membuat jalanan menjadi sepi.

Beberapa toko juga terlihat mulai bersiap-siap untuk tutup.

Tiba-tiba saja Tzuyu berhenti berjalan dan menepi ke salah satu toko yang sudah tutup.

Salah satu tangannya berpegangan pada pintu toko, menumpu tubuhnya yang tidak bertenaga.

Tzuyu POV

Aku merasa sangatlah lelah. Sekujur tubuhku terasa sakit dan kepalaku juga terasa berat seolah ditimpa oleh batu berukuran besar.

Pandanganku memburam yang membuatku tidak bisa melihat dengan jelas.

Tanganku yang satu lagi aku gunakan untuk memijat kepalaku, berharap agar rasa sakit ini segera hilang.

Terlihat gumpalan awan hitam di langit. Rintikan hujan mulai turun membasahi permukaan bumi.

Beberapa menit kemudian..

Sudah cukup lama aku terdiam. Rasa sakit di kepalaku tak kunjung menghilang, dan anehnya malah tambah sakit.

Hujan menjadi deras disertai dengan angin yang berhembus kencang, sungguhlah dingin yang membuatku menggigil setengah mati.

Tak sanggup menahan rasa sakit ini, tubuhku ambruk ke tanah dan aku terbaring dengan lemah.

Lutut kananku lah yang lebih dulu mendarat di permukaan tanah yang kasar ini.

Kurasakan sesuatu yang tajam menusuk tepat di tengah lutut kananku.

Sepertinya darah mengalir keluar dari lututku, rasanya sungguh perih ditambah lagi terkena air hujan.

Mataku terasa berat. Samar-samar aku melihat seseorang menghampiriku. Tidak jelas siapa orang itu, tapi aku yakin bahwa orang tersebut adalah seorang pria dewasa.

Kemungkinan usianya sama seperti appa..

Pria itu berlari ke arahku dan tahu-tahu saja dia sudah berdiri di depanku. Dia berjongkok agar sejajar denganku.

Dan semuanya seketika berubah menjadi gelap..

~

Mataku perlahan terbuka, pandanganku tertuju ke atas, ke langit-langit sebuah ruangan.

Tunggu sebentar..

Ruangan?

Keningku terkerut. Bukannya tadi aku sedang berada di depan toko?

Aku memejamkan mata, berusaha untuk mengingat apa yang sudah terjadi kepadaku.

Mataku terbuka dengan lebarnya begitu mengingat hal apa yang telah terjadi padaku.

Rasa panik langsung menyerangku begitu sadar kalau aku tengah berbaring di kasur yang entah milik siapa.

Spontan aku menoleh ke kiri dan kanan. Aku tak mengenali kamar ini. Lalu aku menoleh ke bawah dan betapa terkejutnya aku melihat celana panjangku berubah menjadi celana pendek di atas lutut berwarna hitam.

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang