[6]⚠️🔞

61.6K 894 12
                                    

BAB 6[BERMAIN DI KAMAR MANDI]

Oy cuma mau bilang, part ini tergolong part dewasa ya.. jadi yang masih dedeq emesh skip ya...

Happy Reading:)

______________________________________

___________________________

"Wake up, baby."

Rania terusik mendengar bisikan suara berat dan serak tepat di telinga nya. Sedetik kemudian matanya langsung terbuka ketika seseorang menjilat cuping nya.

Gio terkekeh. Ya, seseorang yang sudah menganggu Rania adalah kakak kelasnya yang brengsek itu.

Kepala Gio yang tadinya berada di sisi kepala Rania kini berpindah ke depan wajah cantik yang selalu membuat Gio ingin menidurinya itu. Dapat dilihat wajah bantal Rania. Namun, bukannya terlihat jelek, bagi Gio Rania tetap cantik.

"Sudah pagi, ayok mandi." ucapan Gio menyadarkan Rania yang ingin kembali menutup matanya.

Rania memundurkan sedikit wajahnya yang terlalu dekat dengan wajah tampan Gio. "Iya kak."

Cup...

Gio mengecup kilat bibir Rania sebelum beranjak. Tak mempedulikan Rania yang terkejut mendapatkan morning kiss dari Gio.

Pada pagi yang sedikit mendung di hari Selasa ini, Rania sudah ketiga kalinya terbangun di rumah besar nan bagus ini, dan terbangun di satu ranjang yang sama dengan seorang Gio Pratama yang berasal dari keluarga kaya.

Gio menatap datar ke arah Rania yang masih berbaring, dengan gerakan yang tak terdengar Gio membangunkan tubuh mungil itu dengan cara yang tak mengenakan.

"Auh." Rania merasa pusing ketika tubuhnya di bangunkan dengan cara yang kasar.

"Ayo mandi bareng."

Rania seketika mendongak menatap Gio yang sedang berdiri di samping ranjang dengan pandangan terkejut, tatapan itu dibalas dengan senyuman miring dari Gio.

"Aku mau mandi sendiri, kak."

"Apakah ucapanku terdengar seperti pertanyaan?"

Rania menunduk dalam, tidak berani menjawab pertanyaan dengan nada dingin tersebut.

"Ck," Gio mengangkat tubuh Rania dalam gendongan koala dengan mudah. Lalu ia berjalan menuju kamar mandi yang berada di kamar ini tentunya. Setelah sampai, Gio menurunkan Rania di dekat wastafel.

"Buka baju Lo." titah Gio otoriter.

Deg...

Rania tersentak kaget mendengar perintah itu. "A-apa?" tanyanya linglung.

"Ck, gue bilang buka baju Lo." ujar Gio penuh penekanan.

"Gak bisa!" tanpa sadar Rania meninggikan suaranya akibat terlalu terkejut. Membuat wajah Gio berubah menjadi beringas.

"Buka sendiri, atau gue yang buka?" Gio berdesis tajam.

Rania menggeleng pelan. Kemudian ia berbalik badan dan langsung berlari ke arah pintu kamar mandi.

Ceklek...

Oh sial! Pintunya terkunci.

Rania menengok ke belakang, dapat ia lihat Gio yang tengah melepas piyama tidurnya dengan menatap kearahnya sembari tersenyum miring.

Possessive GioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang