[30]⚠️🔞

26.3K 653 46
                                    

Bab 30[mau itu...]

Happy reading:)

_____________________________________

__________________________

"Mmh."

Lenguhan suara perempuan terdengar dari sebuah kamar bernuansa dark ini. Di kasur king size bed berwarna hitam dan berselimut hitam, seorang gadis ditindih oleh seorang laki-laki yang badannya besar atau kekar, terlihat dari punggung tegapnya yang dihiasi otot-otot sempurna terbentuk di sana.

Gio mengambil lengan Rania agar melingkar di lehernya. Lalu Gio menarik pinggang Rania untuk lebih dekat dengan tubuhnya.

Siang ini Gio merasa gabut sekali, apalagi cuaca sedang panas-panasnya. Selepas makan siang, Gio langsung membawa Rania ke kamar. Ia menurunkan Rania di ranjang kemudian ia membuka bajunya. Gio menyuruh Rania membuka tank topnya karena Rania pasti merasa gerah, tapi Rania malah marah. Padahal niat Gio baik.

Karena Rania tidak mau mengikuti kemauannya, lantas Gio menghukum gadis mungil ini. Gio mendorong tubuh Rania ke kasur dan menindihnya. Jadilah sekarang mereka saling melumat bibir. Ralat, hanya Gio saja yang melumat.

"Raniaaaa balas ciumanku," rengek Gio dengan wajah memelas.

"Maaf kak aku enggak bisa."

"Belajar dong."

"Emang harus? Pelajaran sekolah aja ditinggal, ini malah belajar begituan."

"Ih," Gio merengut kesal. Ia beranjak duduk kemudian mengangkat Rania agar duduk di pangkuannya.

Walaupun berada di pangkuannya, tubuh Rania tetap saja kecil. Wajah mereka yang seharusnya sejajar, atau mungkin seharusnya wajah Rania lebih tinggi, malahan wajah Rania tepat berposisi di leher Gio, mengharuskan cowok itu menunduk agar menatapnya.

"Badan kamu kecil banget," ucap Gio geli.

"Kakak gak usah ngeledek deh. Kakaknya aja yang terlalu tinggi, gede lagi badannya." ejek Rania sambil menjulurkan lidahnya.

Gio tersenyum smirk menatap lidah Rania yang terulur itu. Tanpa diduga sebelumnya, Gio menarik kepala Rania dan langsung melahap mulut Rania yang sedang menjulurkan lidahnya itu. Gio menghisap lidah Rania, sedangkan lidahnya menjelajahi mulut Rania dimulai dari menggesek lidahnya ke lidah Rania kemudian Gio menggerakkan dengan asal, mengobrak-abrik langit-langit mulut Rania.

Rania hanya bisa terpejam pasrah, lengannya melingkar di leher Gio. Tubuhnya ditarik oleh tangan Gio agar merapat kepadanya sehingga dada mereka menempel. Rania merasa tak nyaman saat Gio mengelus pahanya.

Gio melumat bibir Rania memaksa gadis itu membuka mulutnya. Satu tangannya memegang tengkuk Rania, dan satunya masih tetap mengelus paha mulus Rania.

"Rania, balas ciumanku." Entah sudah berapa kali Gio mengucapkan kata itu dengan nada frustasi.

"K-kayak gimana?"

"Buka saja mulutmu. Lidah kamu dimainkan ke mulut aku. Lakukan hal yang aku lakukan ke kamu."

Rania mengangguk pelan. Lalu kepala mereka mendekat, Gio memiringkan kepalanya kemudian mulutnya terbuka dan melahap bibir Rania.

Possessive GioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang