Bab 15[NEN]
Happy reading:)
______________________________________
___________________________
Rania mengangkat bajunya, ia mulai membuka pengait bra nya dengan wajah memerah. Gio memperhatikan kegiatan Rania dengan tampang polos.
"Wah." Gio memekik bahagia. Matanya berbinar menatap buah dada Rania yang tak tertutupi sehelai benang pun di depannya.
Bagi Gio itu terlihat menggiurkan.
"Janji ya kak Gio harus tidur."
"Siap bos," jawab Gio riang.
Rania mengernyit bingung melihat Gio yang hanya diam menatap dadanya, wajahnya menatap polos bak bayi. Membuatnya gemas saja!
"Tunggu apalagi kak? Katanya mau nen."
"Kamu yang tuntun aku nen," mata Gio berbinar.
"Gimana caranya, aku belum pernah menyusui bayi." ujar Rania dengan pipi merona.
"Insting kamu ajaaaa," rengek Gio.
Rania menggeram kesal. Gio banyak maunya!
Perlahan tangan Rania menarik kepala Gio ke salah satu dadanya, mengikuti instingnya. Gio tersenyum senang, langsung saja mulut itu menyesap puting Rania. Tubuh Rania meremang.
"Mmmh."
Etss itu bukan suara desahan Rania, melainkan suara gumaman laki-laki yang sangat menikmati kegiatan nen itu. Gio bergumam senang seperti anak kecil yang mengemut permen.
Gio mengemut benda lembut nan keras itu dengan pelan seakan menghayati. Lidahnya menjilat puting Rania yang berada di mulut hangat pria itu.
Suara kecapan dari mulut Gio terdengar, yang kini tengah bergerak seperti mulut ikan. Gio menyedot puting itu kencang seakan ingin mengeluarkan sesuatu. Padahal itu hal yang percuma.
Tangan Gio mengambil tangan Rania, memposisikan nya di kepalanya. Rania yang peka langsung mengelus rambut itu. Gio menghisap kuat puting Rania, terkadang lidah Gio menjilat puting itu. Payudara Rania yang tak terlalu besar membuat Gio bisa sedikit memasukkan daging kenyal ini ke dalam mulutnya dan menggigit-gigit kecil.
Tangan Gio beralih meremas dada Rania yang menganggur.
"Kak Gio! Jangan dimainin. Nenen nenen aja."
"Ehehe.. mmmh." Gio terkekeh dalam kegiatan nyusunya. Bukannya menurut cowok itu malah mencubit puting Rania yang menegang. Giginya pun menggigil puting Rania yang sedang di emutnya.
"Kak!"
Rania kesal. Ia mendorong kepala Gio dari dadanya. Hal itu membuat Gio menatap Rania dengan berkaca-kaca.
"Udah tidur, gak usah nenen."
"Hiks Nia maaf. Jangan di tutup nen nya HUAAA."
Rania seakan tuli, gadis itu memasang kembali bra nya. "Kamunya nakal. Udah di kasih yang baik juga malah ngelunjak. Gak boleh kayak gitu, itu namanya kamu gak tau terima kasih."
Gio menunduk sedih. Baru kali ini ia dimarahi oleh seseorang. Bahkan ibunya saja tak pernah memarahinya, karena ibunya tidak pernah peduli padanya.
Gio membalikkan tubuhnya memunggungi Rania. Ia menangis dalam diam. Rania melihat itu, namun ia acuh. Ia pun membelakangi
Sudah 5 menit mereka tidur dengan memunggungi masing-masing. Tapi isakan Gio tak kunjung berhenti. Laki-laki itu menangis lirih sambil sesenggukan, sangat menyentuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Gio
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 18+ [BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR MENDING CARI CERITA LAIN DAH JANGAN BACA CERITA INI! Aku udah kasih warning loh ya] Gio Pratama, nama panjangnya dan akrab disapa Gio. Cowok dengan julukan pria tak tersentuh yang begitu...