Bab 27[Bolos upacara]
Happy reading:)
_____________________________________
__________________________
Malam semakin larut namun tak mengurungkan semangat para pemuda itu dalam memainkan permainan. Mereka masih asik bermain PS hingga pukul 23:00 WIB. Begitu asyiknya sampai tak menyadari para gadisnya sudah mengantuk.
Rania yang sudah merasa mengantuk menyender di dada bidang Gio, masih dalam pangkuan pria itu. Sedangkan Rere tengah menidurkan kepalanya di paha Draka.
"Kapan Lo balik?" tanya Gio datar.
"Emm gue sama Daniel niatnya mau nginep, Yo." jawab Draka ragu.
"Besok kan sekolah," heran Gio.
"Ya nanti diambilin perlengkapannya sama bodyguard kita sendiri-sendiri."
"Oke."
"Kamar gue dimana?"
"Deket Daniel."
"Jingan, nanti gue gak bisa tidur lagi denger desahan mulu."
"Kedap suara."
"Ohhh."
"Lo tidur berdua?" tanya Gio pada Draka.
"Enggak, gue sendiri. Ada banyak kamar kan?"
"Iya," sebenarnya Gio penasaran mengapa Draka tidak tidur bersama dengan Rere. Namun ia malas bertanya lagipula itu tidak penting.
"Yaudah gue anter Rere tidur dulu nanti gue ke sini lagi."
"Gak usah, gue mau tidur."
"Oh yaudah."
Draka mengangkat tubuh Rere dalam gendongan ala bridal style. Lalu pergi menuju kamar yang disediakan. Ia tak perlu bertanya kembali karena tadi ia mendengar sendiri ucapan Gio ketika berbicara kepada Daniel tadi.
Gio menunduk melihat Rania yang tertidur di dadanya. Dengan perlahan Gio mengubah posisi Rania yang tadinya membelakanginya menjadi mengangkang padanya. Setelah berhasil tanpa membangunkan Rania, Gio menggendong tubuh Rania. Ia biarkan layar tv itu menyala dan banyaknya sampah di karpet beludru itu. Nanti juga ada yang membersihkan. Bukan hantu.
Setelah berada di kamar, Gio menidurkan Rania dengan perlahan ke ranjang. Gio bertepuk tangan sekali lalu lampu semuanya padam, kecuali lampu tidur di nakas. Gio berbaring di sebelah Rania, sejenak ia menatap wajah Rania yang sangat cantik ketika tertidur.
Cup
Gio mencium lama kening Rania. Lalu Gio merendahkan tubuhnya, kepalanya berada tepat di dada Rania. Jika Rania belum tidur Gio akan merengek meminta Rania melepaskan bajunya. Namun kali ini ia tidak bisa, begitu pun dengan membuka baju. Pastinya akan membuat Rania terbangun, Gio tidak ingin itu terjadi.
Gio menaikkan kaos Rania hingga atas dada Rania lalu membuka kaitan bra tanpa tali. Gio pikir, tumben sekali Rania memakai bra ini. Tapi Gio senang karena tidak perlu mengeluarkan tali itu dari bahu Rania.
Setelah bra Rania terlepas, Gio melahap puting Rania dan memejamkan matanya. Tangannya hinggap di puting Rania lalu memainkannya sebelum dirinya terlelap.
Gio tidak pernah absen menyusu setiap malam.
***
Suasana pagi hari di mansion Gio terasa sangat berbeda. Pasalnya sarapan kali ini bukan hanya Rania dan Gio, melainkan beberapa kursi yang selalu kosong itu diisi oleh teman-teman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Gio
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 18+ [BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR MENDING CARI CERITA LAIN DAH JANGAN BACA CERITA INI! Aku udah kasih warning loh ya] Gio Pratama, nama panjangnya dan akrab disapa Gio. Cowok dengan julukan pria tak tersentuh yang begitu...