[26]

16.6K 664 37
                                    

Bab 26[Tidak ada hubungan]

Happy reading:)

_____________________________________

__________________________

Malam hari telah tiba. Udara malam ini terasa sangat dingin. Sebab, sore hari tadi ibu kota Indonesia ini dilanda oleh hujan lebat hingga pukul 19:00 WIB. Cuaca malam ini membuat siapapun enggan untuk keluar rumah atau sekedar ingin membeli sesuatu.

Begitu pula dengan Gio dan Rania, yang kini mereka sedang berbaring di ranjang kamar Gio dengan posisi Gio yang tengah memeluk gadisnya dari samping.

"Kenapa lehernya wangi?' Suara Gio tidak begitu jelas terdengar, dikarenakan ia sedang mengendus dan mencium leher putih Rania.

"Engga tau kak," balas Rania pelan.

Gio mempererat pelukannya, kepalanya semakin masuk ke ceruk leher Rania. Napasnya yang hangat membuat tubuh Rania sedari tadi meremang.

"Wangi.. wangi.. wangi," gumam laki-laki itu berkali-kali sambil memberikan kecupan brutal di leher Rania.

"Aduh kak jangan gitu,* Rania risih.

"Leher kamu enak," ucap Gio ngawur.

"Lah emang ada rasanya?"

"Ada, manis. Aku suka!"

Tok.. tok.. tok

Atensi keduanya sama-sama menoleh ke pintu kamar yang tiba tiba di ketuk oleh...

Seseorang tentunya, tidak mungkin hantu.

"Kak, aku mau buka pintu dulu."

"Ck. Jangan," Gio malah mempererat pelukannya.

"Masuk!

Ceklek...

Seorang maid yang membuka pintu dan bergeming di tempatnya, karena sedikit terkejut melihat majikannya tengah bermesraan itu.

Gio sama sekali tidak ingin mengeluarkan kepalanya dari ceruk leher Rania. Ia tetap menghisap leher itu. Membuat Rania meringis malu terhadap maid tersebut.

"Maaf sudah menganggu waktunya, tuan. Saya ingin memberi tahu, di bawah ada teman-teman tuan."

"Iya nanti kita ke bawah. Makasih ya," Rania yang menjawab karena Gio tidak ingin repot-repot mengeluarkan wajahnya hanya untuk membalas perkataan maid.

"Kak, ayo turun ke bawah."

"Ih kenapa sih mereka kesini."

"Gak boleh gitu, udah ayo buruan turun."

***

Ketika Rania dan Gio sudah berada di ruang tamu, mereka bisa melihat teman-teman mereka yang diantara lain Daniel, Draka, Rere dan Resya. Makin kesini hubungan mereka semakin dekat seperti best friend saja. Rania dan Rere yang memang sudah bersahabat sejak lama, menerima Resya sebagai sahabat mereka juga.

"Malem-malem kesini, ganggu orang aja." ujar Gio sinis pada mereka.

"Dateng-dateng main nyindir aja Lo." ujar Draka.

"Nih gue bawain pizza. Kita itu bertamu nya bermodal," tambah Draka.

"Gak minat," ujar Gio datar.

Sedangkan di sofa, ketiga gadis itu eh ralat kedua gadis dan satu wanita tengah asik mengobrol sambil menikmati makanan yang dibawa oleh Draka.

Possessive GioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang