[19]

22K 651 24
                                    

Bab 19[meme ga pake k!]

Happy reading:)

_____________________________________

__________________________

Di gazebo yang terdapat di taman belakang mansion Gio, ketiga lelaki itu menatap ke arah ketiga gadis cantik di depan sana seperti menjaga sang adik bermain, posisi gazebo ini menghadap ke kolam buatan dengan air jernih dan bunga-bunga cantik berasa di permukaan air tersebut. Ditambah ikan-ikan besar nan cantik berenang bebas di kolam yang lumayan besar itu.

Langit menampakkan senja yang begitu indah berwarna jingga yang sangat indah di balik tembok tinggi. Pantulan cahaya berwarna oranye tersirat menyinari taman belakang nan indah ini. Udara sejuk dengan angin sepoi-sepoi menerpa membuat rambut para gadis yang sedang bermain air dipinggir kolam itu bergoyang indah, ditambah cahaya matahari sore yang menyinari wajah mereka membuatnya bertambah cantik.

"Tau gak sih?"

"Enggak," jawab Rania dan Rere berbarengan.

"~taukah sakit yang tak terobati, belum sempat sembuh tertikam lagi--"

"MUAKKK!"

"HAHAHAHA."

Rere tertawa terbahak-bahak dengan lelucon ralat nyanyiannya, ia tertawa dengan mulut terbuka lebar dan suara tertawanya terdengar sangat receh sehingga membuat kedua gadis itu tertawa karena lucu dengan ketawa Rere.

"Katanya apa?"

"~Katanya cinta sedalam samudra, bohong nyata kita berakhir juga--"

"MUAKKK!"

"HAHAHAH ADUH CAPE!"

Mereka tertawa lepas kembali, dan seakan dunia hanya milik mereka bertiga saja. Tanpa mempedulikan sekitarnya.

"Weh udah weh sakit perut aing."

"Sama."

"Rere sih ketawa jadinya kita Keikutan ketawa." ujar Rania dengan suara kesal.

"Yee kalian aja yang receh."

"Dih apaan orang kamu."

"Elo!"

"Kamu!"

"Udah-udah kenapa jadi debat?" Resya menyudahi kegiatan adu mulut ini.

"Udah biasa kita mah debat dan ujung-ujungnya pasti gue yang menang, hahaha."

"Iya deh percaya." ucap Rania pasrah membuat Rere tertawa kemenangan.

"Eh eh gue mau nanya." tiba-tiba Rere berhenti tertawa, dan ingin menanyakan sesuatu.

"Apa?"

"Nanya apa?"

"Coklat itu warna, makanan atau buah?"

Krik krik

Seketika keadaan menjadi hening. Bagaimana bisa Rere serandom itu

"Kamu kan pinter Res, coba jawab."

"Gak bisa aku."

"Rere ih ngapain sih nanya begitu, bikin nambah pikiran aja."

"Ya kan gue penasaran, gue dari kecil selalu mikirin itu."

"Dih pantesan nilai kamu selalu kecil, soalnya di otak kamu isinya cuma mikirin coklat itu buah, makanan atau warna. Jadinya pelajaran kagak ada yang nyangkut ke otak kamu."

Possessive GioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang