13

10.5K 3.4K 1.9K
                                    

Selain safar, mu'amalah, dan amanah. Kalau ingin mengenal  seseorang, lihatlah bagaimana dia memperlakukan keluarganya. Maka akan terlihat bagaimana akhlak dia sebenarnya.

🌻🌻🌻

Hayuk, mari cap cus baca Ngeeeng.

"Saya akan menikahi Olin secara agama dan meresmikannya saat usia kami memenuhi syarat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya akan menikahi Olin secara agama dan meresmikannya saat usia kami memenuhi syarat."

"Ini sebuah keputusan besar Ibra."

"Karena saya juga membuat kesalahan besar, saya juga harus berani mengambil resikonya."

"Ummi yang memaksamu bertanggung jawab?"

Ibra menggeleng. "Aturan Allah yang memaksa saya dan saya tidak bisa mengelaknya."

"Pulanglah. Bunda nggak bisa kasih kamu jawaban sekarang. Ini terlalu dini untuk mengambil keputusan."

Ibra mengangguk. "Bunda berhak menolak saya, karena Bunda tahu betul keadaan saya dan keluarga saya."

"Pulanglah, Ibra. Bunda akan menghubungimu kalau sudah dapat jawaban." Bunda berdiri meninggalkan ruang tamu sedangkan Olin masih di sana menatapi Ibra yang beranjak pergi.

Tubuh Olin masih terpaku karena keadaan. Malu, takut bercampur rasa bersalah membuatnya enggan memanggil Ibra. Namun, ia tak mau ini berlarut dan membuat hubungannya dengan Ibra semakin asing.

"Ibra!" panggil Olin sebelum cowok itu mendekati pintu pagar. Karena tidak berhenti, ia mengejar dan menghadang Ibra. "Maaf, aku bodoh dan egois."

Cowok itu tak acuh dan melanjutkan langkahnya.

"Kamu nggak perlu ngelakuin ini, Ibra!"

Langkah Ibra terhenti dan kembali menatap Olin. "Aku bisa mengelak, tapi aku nggak mau jadi pengecut!" ucapnya dingin.

"Percuma kita menikah kalau kamu nggak cinta ke aku."

"Tenang saja. Kamu nggak akan pernah tahu perbedaan antara aku yang mencintai ataupun membencimu."

"Ibra ...."

Cowok itu melangkah pergi. Meninggalkan Olin yang terpaku.

"Maafin aku, Ibra," sesalnya lirih seiring dengan tetesan air mata. "Aku nggak mau nikah sama Jero. Maafin aku ngorbanin kamu."

🌻🌻🌻


Dua hari berlalu, Olin tidak mendapati Bunda di rumah. Perempuan tersebut hanya berpesan agar Olin tidak mencarinya. Bunda sedang menenangkan diri. Olin paham, sudah membuat malu Bunda dan Budhe semakin menginjak-injak mereka.

Ibra sendiri bersikap sangat dingin dan tak peduli ketika mereka bertemu di komplek maupun sekolah. Jika sebelumnya Ibra masih membantu saat Jero merisaknya, akhir-akhir ini justru tak acuh. Bahkan ketika Jero melakukan itu di depan Ibra.

SPACE OF DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang