33

12.8K 3.5K 1.2K
                                    

Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar,maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan
-Imam Syafi'i-

🌻🌻🌻

Jangan malu dan lelah untuk belajar dari siapapun itu. Jangan lihat siapa orangnya, tapi ilmu apa yang bisa kamu dapatkan darinya. Karena manusia tidak ada yang sempurna.

___
__
_

Berjarak seminggu dari hari penerimaan nilai itu, Dita sudah tiba di Bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjarak seminggu dari hari penerimaan nilai itu, Dita sudah tiba di Bandung. Olin menjemput Dita ditemani Mas Irham dan Mbak Hafsah, sebagai tanda ucapan terima kasih karena buket bunga bikinan Olin sangat bagus. Sangking sukanya, Mbak Hafsah ingin Olin membuat dekorasi untuk acara pertuangan mereka. Tanpa berpikir panjang, Olin mau saja melakukannya. Selain karena mendapatkan bayaran, ia juga mau mulai melatih skill-nya.

Sebagai dukungan, Pak Dayat juga membolehkan Olin memakai mobil pikapnya untuk pergi ke kota mencari bahan-bahan yang dia butuhkan. Kalau untuk pergi ke tempat terdekat, Olin tetap menggunakan motor matic kesayangannya yang datang beberapa hari setelah ia tiba di Bandung.  

Bersyukur alhamdulillah-nya, sejak Mbak Hafsah memosting buket itu di akun instagramnya, Olin mendapat pesanan buket bunga beberapa kali. Dan lucunya, karena belum tahu cara berbisnis, Olin menjualnya terlalu murah. Ia hanya menghitung sesuai harga bunga, tidak dengan bahan lainnya. Nggak apa, awal-awal rugi. Hitung-hitung nyari pelanggan. Benar saja, sejak saat itu Olin mulai mendapat pesanan. Terlebih lagi setelah acara pertunangan Mas Irham dan Mbak Hafsah, para tamu undangan yang notabene dari kalangan atas begitu tertarik dengan konsep dekorasi buatan Olin.

Setelah berjalan kurang lebih sebulan tanpa brand, Olin memutuskan untuk serius dengan bisnis itu dan mulai membuat akun sosial media untuk dijadikan tempat promosi seperti milik Bunda. Dita sendiri hanya bisa membantu semampunya, ia mendapatkan pekerjaan di klinik Mbak Hafsah sebagai bagian administrasi. Hanya sebagai batu loncatan sambil mencari pekerjaan yang jauh lebih baik.

Di bulan kedua, Olin sempat mengalami insecure karena ada beberapa customer yang komplain karena buket buatannya terlalu biasa dan tidak ada ciri khasnya yang unik. Ia down, beberapa hari dia tidak percaya diri menerima pesanan. Sampai akhirnya Om Zacky menelepon dan menyuruhnya untuk segera daftar kuliah.

Semua dokumen penting sekolah memang sudah di tangannya. Om Zacky yang mengambil ke Ibra saat itu. Ibra memberinya tanpa syarat. Dari cerita Om Zacky, Ibra terlihat lega karena Olin tidak benar-benar sendirian. Masih ada orang yang mengawasinya. Ibra hanya titip pesan, kalau Ibra kelak akan mencari. Ia minta sedikit waktu agar Olin bersabar. Karena ia juga harus benar-benar layak untuk menjadi suami dan surga bagi Olin.

Rasanya itu menjadi sebuah tamparan untuk Olin. Semangatnya memudar karena merasa ia sudah tidak lagi membutuhkan pengakuan seseorang. Namun karena ucapan Ibra, ia kembali tersadar. Kalau dia tidak bisa membuktikan keberhasilannya pada orang lain, setidaknya ia bisa membuktikan dan membuat bangga pada diri sendiri. Jika suatu saat ia bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya, ia bisa membusungkan dada. Anak yatim piatu dan manja itu bisa sukses juga.

SPACE OF DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang