Aku mencintaimu, karena itu aku menasehatimu.
[Ali bin Abi Thalib]🌻🌻🌻
Hai, Assalamu'alaikum. Maafkan aku telat update.
"Ibra sering balapan?"
"Ya, iya. Ini 'kan kerjaan dia."
"Hah?" Olin masih mengikuti langkah Yoka meski rasa penasarannya makin bertambah.
"Dia tuh jokinya salah satu orang kaya di sini. Mereka berani bayar mahal biar Ibra ngewakilin club mereka," jawab Yoka setelah mereka sampai di tepi jalan.
"Kerjaan Ibra banyak banget? Tapi kenapa ini yang paling berbahaya, sih?"
"Karena duitnya paling gedhe. Motor dia aja 'kan dari ketua club dia."
Miris rasanya membayangkan Ibra. Ia pikir kalau cowok itu pulang dini hari karena nongkrong dengan gengnya, tetapi malah beradu nyawa untuk sebuah uang.
"Kok aku nggak tahu?" tanya Olin lagi.
"Ya jadi rahasia, lah! Ketahuan sekolah 'kan bahaya."
"Kok sekarang boleh?"
"Udah tuntas urusan sekolah, dia bisa seenaknya."
Suara semakin riuh ketika penonton melihat dua pembalap melaju kencang menuju garis finish. Laju kendaraan itu terlalu cepat untuk Olin bisa menentukan siapa pemenangnya.
"Ibra!"
Suara seseorang menyebut nama Ibra sebagai pemenang. Teriakan orang-orang di sekitar Olin semakin membuat telinganya sakit. Ia meminta Yoka untuk mengantar ke tempat Ibra berhenti. Bersama dengan teman-teman Ibra dan Jero, mereka menghampiri kedua cowok itu.
Olin dibuat kaget ketika sampai di dekat sana karena Ibra dan Jero sedang beradu fisik. Jero terus merundung Ibra dengan tinjuan. Teman-teman mereka lekas memisah meski sulit. Jero seperti hilang kendali sedangkan Ibra justru terlihat pasrah.
"Jero! Udah berhenti!" teriak Olin ketakutan. Beruntungnya teriakan itu mampu menarik perhatian kedua cowok itu.
Air mata Olin berdesakan keluar ketika melihat wajah Ibra terdapat banyak luka dan darah. Kedua cowok itu terlihat kaget menyadari keberadaannya di sana.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Ibra yang sedang tertindih Jero.
"Jangan lukai Ibra, Ro," pinta Olin memelas.
Bukannya menjawab, Jero justru berdiri dan menarik tangan Olin dengan kasar hingga jatuh ke pelukannya. Cowok itu mencengkeram erat pipi Olin sambil berteriak, "Kenapa kau pilih cowok itu, Bego! Semua orang mentingin kebahagiaanmu tapi kau malah pilih orang yang bakal bikin hidupmu susah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACE OF DESTINY [END]
Romance[DIWAJIBKAN FOLLOW SEBELUM BACA] "Nggak apa jadi bodoh, tapi belajarlah dari kebodohan itu agar kamu nggak mengulangi kesalahan yang sama. Nggak apa, jangan khawatir. Begitulah cara keadaan menjadikanmu dewasa." 🌻🌻🌻 Ini adalah cerita tentang kebo...