07

10K 2.9K 803
                                    

Katakanlah bahwa semua urusan ada di tangan Allah dan Allah berbuat demikian untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu.

🌻🌻🌻

Assalamu'alaikum.
Semoga dalam keadaan sehat dan mari kita lanjutkan kisah Olin, Ibra dan Jero.

 Semoga dalam keadaan sehat dan mari kita lanjutkan kisah Olin, Ibra dan Jero

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Olin pikir, keadaan akan membaik seiring berjalannya waktu. Namun ternyata tidak.  Hari-harinya semakin buruk sejak Ayah tiada. Luka lama belum sembuh betul, tapi ia sudah mendapat luka baru dari perbuatan Bunda.

Ingin sekali Olin pergi dari rumah itu. Ia tak mau bertemu Bunda lagi. Ia merasa wanita itu begitu kotor dan menjijikkan karena sudah melakukan perbuatan serendah itu. Namun, ia tidak punya tujuan. Ia juga tidak punya uang untuk menghidupi diri sendiri.

Embusan napas panjang berulang kali Olin lakukan untuk menenangkan hati dan pikiran. Ia memandangi kendaraan yang berlalu lalang di depannya. Meskipun langit sudah gelap, ia masih betah berada di teras minimarket. Seragam sekolah masih lengkap seperti saat ia berangkat tadi, bedanya sekarang ada tambahan hoodie hitam milik Ibra. Olin sengaja mengusir cowok itu. Ia malu karena Ibra ternyata juga sudah tahu hubungan terlarang Bunda.

Akhirnya Olin memutuskan untuk pulang. Hanya ada mobil Bunda dan almarhum Ayah yang terparkir di carport. Ada sedikit rasa senang ketika mobil Budhe tidak ada.

"Olin! Kemana aja? Jam segini baru pulang. Ditelepon enggak diangkat. Kamu bikin Bunda khawatir."

Bunda menghampiri ketika ia membuka pintu ruang tamu.  Ia hanya meletakkan helm di tempatnya kemudian menghindar.

"Olin!"

Bunda menarik tangan Olin, dengan cepat cewek itu menepisnya kasar sambil berteriak, "Jangan sentuh aku!"

"Olin?"

Bunda terlihat kaget dengan sikapnya, tetapi Olin tak acuh dan pergi.

"Olin, kamu kenapa, Nduk?"

Bunda menghadang Olin dan kali ini ia menghentikan langkah.

"Kenapa?" tanya Bunda. "Ada masalah apa? Cerita sama Bunda. Kita cari solusinya bersama."

"Bunda yakin bisa kasih solusi untuk masalah ini?"

"InsyaAllah, ya, Nduk."

"Berhenti merusak rumah tangga Om Zacky dan Tante Viana."

Mata Bunda yang sayu membesar seketika. "Nduk ...."

"Aku jijik lihat Bunda hancurin rumah tangga orang."

"Olin ... Bunda dan Om Zacky enggak ada hubungan seperti yang kamu pikirkan."

Olin hanya mengangkat satu ujung bibir dan mendengus kesal. "Bunda nggak bisa bohong tentang kenyataan yang sudah kulihat sendiri. Aku sudah 18 tahun, aku bisa membedakan bagaimana hubungan biasa dan nggak biasa!"

SPACE OF DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang