34

11.3K 3.8K 1.5K
                                    

Pribadi seseorang akan berubah sesuai dengan apa yang dia alami.

___
__
_

Setelah Dita mendapat cukup tenaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Dita mendapat cukup tenaga. Mbak Hafsah membawanya ke klinik yang didirikan sekitar 3 tahun lalu dan bekerja sama dengan beberapa dokter spesialis. Ada dokter umum, dokter gigi dan dokter kandungan. Karena pagi ini Mbak Hafsah sedang libur dinas di puskesmas, ia menemani Dita dan Olin untuk bertemu dengan  Dokter Nuri, seorang dokter spesialis kandungan.

Olin di sana hanya bisa diam mendengar Mbak Hafsah menjelaskan keadaan Dita pada Dokter Nuri.  Dari perdebatan mereka, Olin bisa menyimpulkan jika kehamilan Dita cukup berisiko. Mengingat sahabatnya itu sudah dua kali meminum obat penggugur kandungan dan usia yang masih muda.

"Alhamdulillah kandungannya baik-baik saja meskipun sangat lemah. Obat-obatan yang kamu konsumsi cukup keras,jadi kita harus lakukan observasi lebih lanjut. Kontrol rutin 2 minggu sekali," ujar Dokter Nuri dari balik meja kerjanya. Dari wajah putih bersih itu terlihat sekali kecemasan. Sesekali ia menipiskan bibir yang berlapis lipstik ombre.

"Apa aku nggak baik-baik saja, Dok?" tanya Dita. Olin mencengkeram tangan sahabatnya agar lebih tenang saat mendengar jawaban dokter.

"Kamu nggak bisa beraktifitas berat. Untuk sebulan ini kamu wajib bedrest total. Risiko perdarahan bisa terjadi sewaktu-waktu dan itu akan membahayakanmu juga kandunganmu," jelas Dokter Nuri dan membuat Dita tertunduk sedih.

"Mbak akan pantau keadaan kamu terus, Dita. Kamu benar-benar harus istirahat total," ujar Mbak Hafsah. Ia kemudian beralih menatap Olin. "Dita nanti akan butuh bantuan kamu juga, Olin.  Kamu harus bantu dia untuk ke kamar mandi. Dia tidak boleh sampai terjatuh atau apapun. Ini sangat berisiko."

"Iya, Mbak. Aku akan jaga Dita semampuku." Olin mengangguk dan menerima amanah Mbak Hafsah. Ia juga merangkul dan memberikan sebuah senyuman pada Dita yang menatapnya segan. "Kita bisa lalui bersama. Jangan takut, ada orang-orang baik di sekitar kita."

Dita tidak bisa memberi respon apapun. Resahnya berujung pasrah. Sedangkan Olin mendengarkan semua nasehat yang diberikan Dokter Nuri dan Mbak Hafsah secara detail agar tidak melakukan kesalahan dalam menjaga sahabatnya nanti.

Usai semua penjelasan, Olin dan Dita kembali ke rumah. Olin sendiri masih harus pergi ke kota sebelah untuk mendekor background pertunangan customernya di kota sebelah. Ia sudah memberi kabar kalau akan datang terlambat tetapi bisa ia pastikan akan menyelesaikan pekerjaan di sana tepat waktu.

Olin memastikan kebutuhan Dita di dekat tempat tidur. Karena sangking parnonya, Olin sampai menyimpan benda-benda tajam di rumah agar tidak disalah gunakan oleh sahabatnya. Sambil meminjam mobil pikap Pak Dayat, Olin juga meminta bantuan Bi Uwi untuk melihat Dita sesekali.Untuk kedepannya, mungkin akan semakin berat. Namun ia yakin akan bisa melalui demi sahabatnya.

SPACE OF DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang