bermain

183 23 3
                                    

Setelah selesai berbenah, Sasa bermain dengan bonekanya.

"Appa boleh ikut main?" Nam Joon bertanya ke Sasa yang sedang bermain boneka.

Sasa hanya diam. Ia takut mainannya rusak jika dipegang ayahnya. Sudah sering ayahnya "merusak" mainannya. Kadang kepala bonekanya tiba-tiba copot. Kadang jahitan bonekanya robek.

Sasa melihat ibunya. Hana tahu apa yang dipikirkan Sasa.

"Kalau mainan Sasa rusak, minta appa belikan yang baru."

Seiisi toko juga bisa appa beli. ~ Nam Joon.

Sasa memberi Nam Joon mainan yang sekiranya ia sudah tidak terlalu suka. Jadi, walaupun rusak Sasa tidak akan terlalu sedih.

Nam Joon akhirnya bisa bermain dengan Sasa. Sedangkan Kiki mulai mengantuk dan tertidur.

Tak lama kemudian Sasa juga mulai mengantuk. Nam Joon menggendong Sasa dan menaruhnya di ranjang mungil yang berdesain ala princess. Ia mengecup lembut kening Sasa.

Saatnya pillow talk ...

Hana dan Nam Joon berbincang-bincang.

"Ada alasannya kenapa aku menginginkan anak lagi." Nam Joon menjelaskan ke Hana.

Nam Joon menggandeng tangan Hana dan membawa Hana ke suatu ruangan. Di sana Hana melihat banyak CD, LP dan juga gramofon. Terutama musik yang berhubungan dengan rap.

"Aku sangat menyukai musik. Dulu aku ingin menjadi rapper tapi aku terpaksa mengubur dalam-dalam impian itu karena aku harus mengurus perusahaan. Hana ... Kau bisa melihat kalau Kiki juga menyukai musik, kan?"

Hana menganggukkan kepalanya. Hana sering melihat Kiki menggerakkan kepalanya atau tubuhnya bila mendengar musik dan juga ikut bernyanyi walaupun tidak terlalu hafal liriknya.

"Sasa akan mengikuti Daniel. Maafkan aku yang egois. Aku hanya ingin Kiki bisa mewujudkan impiannya bila ia ingin mengejar karier sebagai musikus saat ia dewasa nanti."

Hana perlahan mulai mengerti. Ada alasan dibalik keinginan Nam Joon untuk memiliki anak lagi. Sebagai pengganti Kiki, sebagai penerus perusahaan bila Kiki mengejar karier sebagai musikus. Impian yang terpaksa dilupakan Nam Joon demi mempertahankan perusahaan kakeknya. Demi ribuan karyawan yang bergantung hidup dari gaji.

"Aku boleh mendengar rap oppa?"

"Aku sudah lama tidak melakukannya. Aku coba." Nam Joon mulai ngerap.

Hana tahu ada sedikit nada kesedihan di sana. Rasa sedih karena tak bisa mencapai impiannya.

"Aku akan memikirkannya lagi. Untuk sekarang aku belum siap."

"Terima kasih karena sudah mau memikirkannya lagi untukku."

"Tapi oppa ... Bagaimana kalau adik Kiki juga ingin jadi musikus?" Hana bertanya.

"Kita buat adik adiknya Kiki."

"Kalau adik adiknya Kiki juga ingin jadi musikus?"

"Kita buat adik adik adiknya Kiki," ucap Nam Joon sambil tersenyum. Memperlihatkan lesung pipinya.

"Oppa ~"

"Sudah malam. Ayo kita tidur." Nam Joon menggenggam erat jari jemari Hana.
Mereka berbaring di ranjang dan tertidur.

Keesokkan harinya ...

"Appa nggak ikut?" Sasa masih berharap ayahnya bisa pergi ke kebun bersama dirinya, ibunya dan Kiki.

"Nanti kalau appa ada waktu, appa datang. Tapi appa nggak janji." Nam Joon hanya takut bila Sasa kecewa bila ia berjanji untuk datang tetapi tidak menepatinya.

Setelah sarapan Nam Joon pergi ke kantor. Sedangkan Hana, Sasa dan Kiki menuju ke kebun Tae Tae.

Di tengah perjalanan, Sasa dan Kiki mengantuk dan tertidur lagi. Sampai akhirnya ketika hampir sampai di kebun, mereka bangun.

"Samchooooon ..." Teriak Sasa dan Kiki sambil berlari menuju Tae Tae yang hendak memakan tomat yang baru saja ia petik.

" Teriak Sasa dan Kiki sambil berlari menuju Tae Tae yang hendak memakan tomat yang baru saja ia petik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sasaaaaa ... Kikiiiii ..." Tae Tae juga ikut berlari menghampiri mereka. Mereka pun berpelukan. Ciuman mendarat di pipi Sasa dan Kiki.

"Samchon ... Sasa bawa burger dan sweater Gucci buat samchon."

Burger adalah makanan favorit Tae Tae. Sedangkan Gucci adalah brand favoritnya.

"Beneran? Gomawo ..." Ciuman bertubi-tubi dari Tae Tae mendarat lagi di pipi Sasa dan Kiki.












Mr. Kim Nam JoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang