Hana pov
Ibu sudah dirawat di rumah sakit selama dua hari. Dokter sudah mendesak untuk segera dilakukan pemasangan ring jantung.
Aku bingung. Aku tidak punya uang. Walaupun aku bisa menjual barang-barang di rumah, tapi tidak akan cukup untuk membayar ring jantung ibu.
Haruskah aku menjual keperawananku? Sesuatu yang selama ini aku jaga dan akan aku serahkan ke suamiku kelak saat kami menikah.
Aku melelang keperawananku melalui situs online. Dan akhirnya aku mendapatkan pembelinya. Jumlah uangnya sangat besar bagiku. Cukup untuk biaya berobat ibu dan sisanya akan aku tabung.
Aku dijemput oleh supir pria itu. Kami menuju ke sebuah hotel mewah. Aku diantar ke bagian hotel yang paling atas.
Kamarnya sangat mewah. Perabotannya sangat berkelas.
"Tuan, saya membawa nona Hana" kata supir itu ke tuannya, pembeli keperawananku.
Aku bisa melihat ia masih sibuk bekerja.
Tuan itu menoleh ke arahku. Ia melihatku dari atas ke bawah. Ia menunjuk sebuah kotak "Pakai dress yang di dalamnya"
Aku membawa kotak itu ke kamar mandi. Aku hendak mengganti pakaianku dengan pemberiannya.
Aku tau dress yang diberikannya itu sangat mahal terlihat dari merk dressnya yang terkenal. Aku terlihat elegan saat aku melihat diriku di cermin.
Tuan itu menuntunku ke arah meja makan. Pelayan menaruh makanan untuk kami. Dimulai dari appetizer, setelah itu main course dan terakhir dessert.
Aku tidak bisa menikmati makanan itu walaupun makanan itu mahal. Aku hanya terpikirkan hal yang akan terjadi selanjutnya.
Saat semua pelayan keluar kamar, aku tau itu artinya tugasku dimulai.
Tuan itu membawaku ke ranjang yang berukuran besar bersprei putih.
Ia mulai menciumku. Ciumannya menjelajahi seluruh tubuhku.
Sampai akhirnya kami bersatu.
Ibu. Maafkan aku karena tidak bisa melaksanakan perintahmu untuk menjaga kesucianku.