membaik

348 31 1
                                    

Hana pov

Aku terbangun.

Aku berada di ranjang tuan Kim?

Aku segera bangun dan duduk lagi di kursi.

Bagaimana bisa aku tidur di ranjang tuan Kim? Bukankah aku tadi tidur di kursi?

🌼🌼🌼

"Sasa mau appa ..." Sasa merengek ingin melihat ayahnya. Walaupun panas tubuh tuan Kim sudah turun tapi aku masih takut Sasa tertular. Sasa masih kecil. Daya tahan tubuhnya masih lemah.

"Sasa liat appa dari jauh, ya"
"Appa jangan dicium"
"Nanti Sasa ikut sakit"

Sasa hanya melihat ayahnya dari kejauhan. Sasa membawa snack gummy kesukaannya untuk ayahnya. Ia memintaku untuk memberikannya ke ayahnya.

Sasa sangat menyukai snack gummy. Aku saja yang ibunya belum pernah ia beri. Hanya Daniel dan tuan Kim saja yang pernah ia beri.

"Sasa ... Gomawo. Appa sekarang jadi sehat" kata tuan Kim sambil mengunyah snack gummy dari Sasa.

"Eomma?" Aku meminta snack gummynya. Tapi Sasa langsung lari ke kamarnya.

🌼🌼🌼  

Keadaan Tuan Kim sudah membaik. Ia sudah pergi bekerja.

Aku melihat ke arah TV. Juru bicara tuan Kim mengumumkan ke publik kalau tuan Kim mempunyai dua orang anak. Sasa dan Kiki.

Tuan Kim juga ingin memiliki Sasa? Apa Kiki tidak cukup?

Dia mengambil satu-satunya milikku. Aku takkan bisa lagi membawa Sasa pergi.

Aku harus segera pergi dari sini sekarang membawa Sasa. Aku menggendong Sasa dan membawanya pergi. Tapi penjaga mengetahuinya dan membawa masuk diriku dan Sasa kembali ke rumah.

Apa yang harus aku lakukan sekarang?

Saat tuan Kim berada di rumah ...

"Tuan ... Saya hanya mempunyai Sasa"
"Kenapa tuan mengambil milik saya satu-satunya?" aku menangis.

"Apa Kiki tidak cukup untukmu?"

Sepeninggal ibu, aku hanya punya Sasa. Sekarang ... Sasa diakui sebagai anak tuan Kim. Seharusnya aku senang, tapi ...

"Aku tidak mengambil milikmu"
"Sasa itu anak kita"
"Aku rasa sudah waktunya untuk memperkenalkan anak-anak kita ke publik"
"Aku ingin bermain bersama mereka di luar"
"Bukan hanya di rumah saja"
"Tetaplah tinggal di sini"
"Mari kita besarkan Sasa dan Kiki"
"Mari kita mulai dari awal lagi"

"Hana ..."
"Aku mencintaimu ..."
"Mari kita menikah"

Mr. Kim Nam JoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang