don't go

338 33 0
                                    

"Appa ..." Sasa menarik-narik celana tuan Kim.

Ia melihat ke bawah "Sasa mau dipeluk juga?"

Sasa menganggukkan kepalanya. Tuan Kim lalu menggendongnya.

Tuan Kim bersiap untuk pergi bekerja. Tapi entah kenapa Sasa menangis. Ia tidak mau berpisah dari ayahnya.

Tidak biasanya Sasa seperti itu. Biasanya ia selalu tersenyum dan mau melepas ayahnya pergi bekerja.

"Sasa ... Appa mau pergi bekerja" aku mencoba menenangkan Sasa.

"Nanti eomma beliin mainan buat Sasa" rayu ku.

Tapi Sasa tetap saja rewel. Terpaksa tuan Kim yang menenangkan Sasa.

Sasa berada di gendongan tuan Kim.

"Kenapa Sasa menangis? Appa cuma pergi kerja"

Sasa bergelayut manja di pelukan ayahnya. Tidak mungkin tuan Kim pergi bekerja membawa Sasa.

"Tolong beritahu tuan Jung, kalau aku akan terlambat" kata tuan Kim ke sekretarisnya.

Tuan Kim seharusnya sudah tiba di bandara saat ini. Ia ada pertemuan bisnis di Gwangju.

Apa sebaiknya aku bawa paksa Sasa masuk kamar? Supaya tuan Kim bisa berangkat.

Tapi sepertinya tuan Kim tidak mempersalahkan kerewelan Sasa.

Tuan Kim akhirnya bermain bersama Sasa.

Sampai akhirnya di televisi ada berita tentang kecelakaan pesawat. Pesawat yang seharusnya tuan Kim naiki.

Pesawat tersebut meledak di udara. Semua penumpang tewas. Ada nama tuan Kim dalam daftar penumpang.

Membuat media heboh. Memberitakan kematian tuan Kim.

Tidak.
Ia masih hidup.
Ia selamat.
Berkat kerewelan Sasa.

"Tuan. Kita harus segera mengklarifikasi berita kematian anda. Nilai saham perusahaan anda mulai menurun" kata sekretaris tuan Kim.

Perwakilan Kim Corporation akhirnya berbicara ke media.

"Pertama-tama saya mengucapkan duka yang sedalam-dalamnya atas kejadian meledaknya pesawat xxx air pada pukul 10.00 pagi tadi"

"Memang benar adanya bahwa tuan Kim termasuk dalam daftar penumpang"

"Tetapi tuan Kim selamat. Ia tidak sempat menaiki pesawat tersebut"

"Sekian informasi dari kami"

"Selamat siang"

🌼🌼🌼

"Nilai saham Kim Corporation menguat kembali" kata sekretaris tuan Kim.

Tuan Kim memegang peranan sangat penting dalam perusahaan. Bila ia tiada, perusahaan bisa dipastikan collaps.

Ribuan karyawan bisa kehilangan pekerjaannya.

Beban tuan Kim sangat besar.

Beban yang nantinya akan berpindah ke Kiki.

Sasa ...
Appa sangat berterima kasih
Sasa sudah selamatkan appa

Untunglah saat itu Hana tetap mempertahankan Sasa
Entah apa jadinya aku sekarang bila tidak ada Sasa
Mungkin aku sudah bersama kakek di atas sana





Mr. Kim Nam JoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang