Hana pov
Aku memasuki ruang ICU tempat tuan Kim dirawat. Ia masih tidak sadarkan diri. Tadi dokter memberitahuku kalau tuan Kim sudah tidak mempunyai harapan hidup lagi. Kami tinggal menunggu tuan Kim dijemput oleh malaikat maut.
Aku memegang tangan tuan Kim.
"Tuan ... Bangun"
"Maafkan aku yang menyuruhmu untuk operasi"
"Bangun ... Tuan"
"Aku ingin kau tetap bersamaku"
"Kasihan Sasa dan Kiki" aku menangis.
Aku menyesali keputusanku yang mendesaknya untuk segera operasi. Bila ia tidak melakukan operasi mungkin kami masih bisa berbincang-bincang saat ini.
"Sudah aku bilang panggil aku 'oppa'" kata tuan Kim.
Eh? Suara tuan Kim?
Ia sudah sadar.
"Tuan ..."
"Oppa ..."
Tuan Kim tersenyum kepadaku.
"Maafkan aku"
"Aku membohongimu"
"Operasinya berjalan lancar"
Aku mencubit tuan Kim.
"Ouch ..." tuan Kim kesakitan.
"Oppa ... Kau ingin umurku menjadi pendek karena mengkawatirkanmu?" aku kesal. Kesal.
"Maaf ... Aku hanya ingin mendengar perasaanmu yang sebenarnya"
"Terima kasih sudah memintaku untuk operasi"
"Aku ingin melihat Sasa" ucap tuan Kim.
"Sebentar ... Saya akan melakukan video call dengan Sasa"
Panggilan tersambung ....
"Sasa ... "
"Eomma .."
"Ini appa"
"Appa ... Appa di mana?" Sasa menangis.
"Appa di rumah sakit"
"Appa sakit?"
"Appa sudah sembuh"
"Appa ... Cepat pulang. Sasa kangen"
"Beberapa hari lagi appa pulamg"
"Bye ... Bye ... Appa ..."
"Bye ... Bye ..."
Kosakata Sasa semakin banyak. Ia sudah agak lancar berbicara sekarang. Membuat kami bisa lebih sering berkomunikasi.
Untunglah tuan Kim cepat membaik. Dokter melakukan tes lagi dan tidak ditemukan lagi faktor yang berbahaya dari tubuhnya.
Tuan Kim pulang ke rumah. Ia masih beristirahat. Tapi tetap memantau perusahaan nya dari rumah.
Mungkin bulan depan, tuan Kim sudah bisa ke kantor lagi.
"Appa ... " panggil Sasa dan Kiki saat mereka melihat ayahnya pulang.
Sekarang aku, tuan Kim, Sasa dan Kiki berada dalam satu kamar.
Sasa dan Kiki tidur di antara kami. Tidak terasa mereka sudah tumbuh sebesar ini. Padahal dulu mereka itu sangat mungil, sangat bergantung padaku.
Semoga kami bisa bersama untuk waktu yang lama ...
