my apartment

378 33 0
                                    

🏠🏠🏠

Aku dan Sasa masih tinggal di rumah tuan Kim. Sampai Kiki bisa memakan makanan lain selain ASI.

Aku memberi ASI untuk Sasa terlebih dahulu. Baru setelahnya Kiki. Untunglah cukup untuk mereka berdua. Terkadang Sasa akan memintaku untuk menyusui Kiki terlebih dulu.

"Kiki ..."

"Sasa ingin eomma kasih Kiki dulu?"

Sasa menganggukkan kepalanya.

Sasa sangat menyayangi Kiki. Sebelum tidur ia akan mencium adiknya terlebih dahulu.

Tapi Sasa tau ia sudah tidak lagi disayang oleh ayahnya seperti dulu. Ayahnya, yaitu tuan Kim hanya akan menggendong Kiki.

"Appa ..." Sasa memangil ayahnya. Tapi tuan Kim tidak peduli. Ia hanya memandang ke arah Kiki.

Sasa itu anakmu juga
Tolong perhatikan dia walau sebentar

Aku ingin protes ke tuan Kim tapi aku hanya menahannya. Sasa bukan anak yang diharapkan tuan Kim. Kiki lah anak tuan Kim.

🏠🏠🏠

Joon pov

"Hyung ... Kau mencintai Hana?" tanya Jimin. Setelah sekian lama akhirnya ia memanggilku hyung.

Aku mencintainya. Tapi hubungan kami hanya sebatas kontrak. Aku tidak yakin dengan perasaannya padaku.

"Tidak ... Ia hanya ibu sewaan"

"Kau yakin? Hyung ... Jangan salahkan aku bila aku merebut Hana darimu"

Jimin ... Kau juga mencintai Hana?

Jimin itu sudah seperti adikku sendiri. Kami dibesarkan bersama sejak kecil. Ibu Park, yaitu ibu kandung Jimin yang merawat kami berdua bersama.

Jimin ... Aku akan merelakan Hana untukmu.

🏢🏢🏢

Tak terasa Kiki berumur enam bulan sekarang. Ia sudah bisa memakan makanan padat pertamanya.

Dan saat perpisahan itu tiba ...

Aku kembali ke apartemen lamaku. Membawa Sasa.

Sasa yang sudah terbiasa dengan ruangan ber AC sedikit gerah. Ia kepanasan.

Haruskah aku membeli AC untuk Sasa? Tapi pasti tagihan listriknya membengkak.

Sasa ... Tahan dulu ...
Eomma belum punya cukup uang.
Kita harus menghemat uang dari appa.

🌛🌛🌛

Saat malam hari ...

Sasa tidak bisa tidur karena merindukan ayahnya.

"Appa ... Appa ..." Sasa memanggil ayahnya saat aku berusaha menidurkannya.

"Sasa tidur dulu ya. Kapan-kapan kita ketemu appa"

Walau aku tidak yakin Sasa akan bisa bertemu ayahnya lagi.

Sasa masih rewel.

Ting ... Tong ...

Bel pintu apartemenku berbunyi.

Aku membukanya. Ada tuan Kim yang sedang mengendong Kiki yang juga rewel.

Reflek aku langsung menggendong dan menenangkannya. Sampai akhirnya Kiki tertidur.

"Appa ..." Sasa sangat senang ketika ayahnya datang.

Tuan Kim langsung menggendong Sasa. Sasa tertidur di pelukan tuan Kim.

Malam itu tuan Kim dan Kiki tidur di apartemen kecil ku. Aku bisa melihat tuan Kim dan Kiki berkeringat. Aku tau mereka sama seperti Sasa, tidak tahan panas.





Mr. Kim Nam JoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang