anak kecil

337 31 2
                                    

Hana pov

"Nyonya ... Sudah siang. Sudah waktunya Anda makan siang. Saya yang akan menjaga tuan Kim" kata Jimin.

Jam berapa ini?

Aku melihat jam.
Jam 1 siang.
Pantas saja perutku terasa lapar.

Aku melihat tuan Kim yang sudah tertidur.

Haruskah aku pergi sekarang bersama Sasa?

Aku mengisi perutku. Kemudian aku masuk ke dalam kamarku untuk menyusui Kiki. Sasa sedang tidur siang.

"Brakkk ..." Pintu kamarku terbuka keras.

Ada tuan Kim di ujung sana yang sedang dipapah Jimin. Untung saja aku menyusui Kiki tidak menghadap ke pintu. Kalau tidak Jimin pasti sudah melihat dadaku.

"Tuan ... Mari kita kembali ke kamar. Saya tidak bohong kalau nyonya masih berada di rumah" kata Jimin membujuk tuan Kim.

"Aku akan tidur di sini" kata tuan Kim lirih.

Aku segera menyapih Kiki. Tapi ia sepertinya lapar jadi dia tetap menyusu.

Jimin mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Tuan ... Anda ingin Sasa dan Kiki tertular?" Aku menanyainya setelah aku membetulkan bajuku.

"Jangan seperti anak kecil. Segera kembali ke kamar anda. Bukankah aku sudah berjanji untuk tetap di sini" aku memarahinya.

Aku seperti merasa mengasuh tiga orang anak sekarang. Kalau Sasa dan Kiki tertular, aku bakal jadi repot sekali.

Tuan Kim akhirnya mau kembali ke kamarnya dengan dipapah Jimin.

Aku memberi tuan Kim obat dari dokter setelah aku menyuapinya.

Aku mengantuk. Aku tertidur di kursi di samping tuan Kim.

Tuan Kim dengan sisa kekuatannya menggendong ku ke kasurnya. Aku tertidur di kasurnya sekarang.

Jimin hendak masuk tapi tuan Kim menyuruhnya keluar lagi.

"Kau ingin melihat kami melakukannya?" tanya tuan Kim.

Jimin segera menutup pintu. Ia tau tidak mungkin tuan Kim melakukannya di luar kesadaranku. Lagi pula tenaga tuan Kim masih lemah karena sakit.

"Hyung ... "
"Aku tau kau mencintai Hana"
"Jujurlah pada perasaanmu sendiri"
"Katakan kepada Hana kalau kau mencintainya"
"Jangan berpikir terlalu banyak"
"Hana itu juga mencintaimu" Jimin berkata panjang lebar ke tuan Kim tadi sebelum aku masuk ke kamar.

"Hana ..."
"Aku mencintaimu ..."

Aku tidak salah dengar?
Ini pernyataan cinta dari tuan Kim?

Mmm ... Mungkin cuma mimpi ...
Aku pun tertidur lagi.






Mr. Kim Nam JoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang