5. Revan dengan sisi menyebalkannya

3K 222 3
                                    

Jangan lupa VOTE and COMMEMT yaaa.
Share jugaa. Racunin tmn kalian☺️

I hope you like it💗

⛔TYPO TANDAI!!⛔

✨ HAPPY READING!!!✨

******

"PR kemarin dikumpulkan. Saya beri nilai tambahan." Ucap Revan sambil membolak-balik halaman buku paket.

Semuanya maju mengumpulkan di meja guru.

Clarysa mengeluarkan isi tasnya dengan panik. Ia lalu melirik Vika sahabatnya yang merangkap menjadi teman sebangkunya hendak mengumpulkan buku tugas tersebut.

"Vik! Vik, buku gue ketinggalan." Bisik Clarysa panik bercampur ketakutan.

"Kok bisa? Harusnya Lo check dari tadi pagi. Kalo tau gak bawa, Lo nyalin punya gue aja." Sahut Vika tak habis pikir.

"Gue gak tau. Seinget gue tuh buku udah masuk tas. Vik, Lo jangan ngumpulin, ya? Temenin gue kalo di hukum nanti?"

"Ogah!" Sahut Vika malas sambil cekikikan.

"Kenapa?" Tanya Sakura yang juga sahabat mereka.

"Clarysa gak bawa PR-nya."

Sakura mendengus. "Tau gitu, nyalin punya gue aja."

"Ehh, punya kita sama, njing!" Sahut Vika tak terima. Sakura terkekeh tanpa rasa berdosa.

"Sa! Sa! Gue lupa ngerjain." Ucap Raka yang notabenenya kekasih Sakura.

"Makanya jangan game mulu." Nasehat Vatur kekasih Vika yang juga menjadi teman sebangku Raka.

Mereka berlima adalah sahabat. Sahabat menjadi cinta. Itu lah mereka. Vika dan Vatur sudah berpacaran selama hampir dua tahun, sedangkan Sakura dan Raka sudah jalan tiga bulan. Hanya Clarysa yang tidak memiliki gandengan jika ia diajak jalan.

Vika pergi menuju Revan untuk mengumpulkan tugasnya. Clarysa menatap Vika sedih.

"Sudah?" Tanya Revan sambil menghitung jumlah buku yang dikumpulkan.

"SUDAHH!!"

"32, 33, 34, ...." Revan memperhatikan para muridnya. "Jumlah kalian ada berapa?"

"Tiga enam!"

"Kurang dua lagi. Siapa yang belum mengumpulkan?"

Semuanya saling pandang dengan tatapan bingung. Siapa yang berani tidak mengerjakan tugas Revan hukumannya akan sangat melelahkan.

"Sebelum saya marah, dan malah hukum kalian semua... Jujur! Siapa yang tidak mengumpulkan?!" Mata Revan menajam membuat para muridnya ketakutan.

"Clarysa, Pak!!" Sahut Vika ketakutan. Spontan Clarysa menggeplak punggung sahabatnya tersebut. Ini lah yang dinamakan sahabat laknat.

Revan memijat pangkal hidungnya. "Kenapa gak ngerjain?"

Clarysa gelagapan. "A-anu, semalem... Semalem..."





Brakk!!





"SEMALEM KENAPA?!"

Clarysa menunduk ketakutan. Revan menggebrak meja dengan kuat, seakan pria itu lupa kenyataan bahwa dirinya adalah calon istrinya sendiri.

"Se-semalem ada yang telpon sampek malem banget. Tadi pagi saya jadi gak fokus masukin bukunya. Padahal udah saya kerjain."

Revan menatap Clarysa tajam. "Makanya jangan pacaran mulu."

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang