34. Hotel

2.5K 130 0
                                    

HAPPY 3K READERS!! 😭🎉

Makasih buat kalian yang mau luangkan waktu buat baca cerita begajulan gak jelas ini. Makasih banyak buat semuanya. Sayang kalian banyak-banyak🤧🖤

Bay the way,

Jangan lupa VOTE and COMMENT 🔥
Share juga ke temen kalian 💗

⛔TYPO TANDAI!!⛔

✨HAPPY READING!!!✨

⚠️Btw, cerita ini agak ++⚠️

******

Revan menidurkan secara perlahan tubuh istrinya pada ranjang dikamar hotel tersebut. Gadis itu masih tertidur pulas. Bahkan saat ia bangunkan, gadis itu malah merengek tidak terima. Alhasil, Revan memilih untuk menggendong sang istri menuju kamar hotel mereka.

Revan melepas jas yang membalut kemejanya lalu menaruhnya pada sofa yang tersedia disana. Pria itu ikut menaiki ranjang, lalu menidurkan tubuhnya disamping Clarysa sambil memeluk pinggang istrinya tersebut.

Gadis itu menduselkan wajahnya pada dada bidang Revan mencari posisi nyaman. Pria itu mengusap rambut Clarysa penuh sayang.

"Saya sayang kamu, Rys." Ucapnya pelan disusul kecupan manis pada kening Clarysa.

******

"Rys, Rys. Laper. Cari makan, yuk?" Ajak Revan sambil memelasnya wajahnya.

Clarysa duduk bersila diatas ranjang. Ia mengangguk mengiyakan ajakan suaminya. "Tapi di kantin hotel aja, ya? Atau paling enggak, Pak Revan pesen aja. Masih capek aku,"

"Oke." Jawab Revan singkat. Pria itu lalu berjalan menuju telpon hotel. "Kamu mau apa?"

"Pasta."

"Kemarin kamu udah makan mie. Ganti."

"Bakso."

"Yang keren dikit kali, Rys. Masak kita di hotel bintang lima tapi makannya cuma bakso? Katrok amat."

"Kentang."

"Gak bakal kenyang kamu. Nanti gak gede-gede."

Clarysa menatap Revan nyalang. "Gede apanya?!" Sahut Clarysa galak.

Revan melirik dada Clarysa yang dihadiahi lemparan bantal dengan kencang. Pria itu terbahak kencang. "Becanda, Rys. Oke, mau apa?"

"Steak. Udah. Itu aja. Ngeladenin Pak Revan gak ada kelarnya." Clarysa mendengus kesal.

"Kamu gak kenyang nanti kalo cuma makan itu. Saya pesenin nasgor."

Clarysa menatap Revan tajam. "Kalo nguliti suami gak dosa, udah aku lakuin dari tadi, Pak Revan."

Revan terkekeh tanpa rasa bersalah. Ia pun mulai memesankan pesanan mereka. Clarysa hanya diam sambil memainkan ponselnya.

******

"Clarysa, saya berangkat dulu. Kamu jangan kemana-mana, hapenya aktif terus, kalo mau keluar, bilang sama saya. Jangan sampek kamu ilang di kota orang."

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang