65. Persalinan

3.5K 146 6
                                    

ADA YANG KANGEN?!🤣

UDAH ADA BERAPA HARI GUE GAK
UPDATE? ADA SEMINGGU GAK?

Jangan lupa VOTE and COMMENT 🔥
Share juga ke temen kalian 💗

⛔TYPO TANDAI!!⛔

✨HAPPY READING!!!✨

"Kak Evan, sa-kitt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Evan, sa-kitt..." Clarysa terus saja merintih kesakitan sambil mencengkram erat tangan Revan.

"Tahan ya, sayang. Kamu bisa. Kamu pasti bisa." Ucap Revan menyemangati sang istri walaupun sebenernya dirinya ikut panik sendiri namun ia tetap berusaha untuk terlihat tenang. Jika bukan ia yang menenangkan Clarysa, siapa lagi?

Revan mengecup punggung tangan istrinya dengan penuh perhatian lalu mengelus kepala Clarysa.

Beberapa saat kemudian, Revan merasakan seseorang menepuk pundak beberapa kali membuatnya menoleh.

Terlihat seorang wanita paruh baya yang tadi menepuknya. Ia mendekati bibirnya pada telinga Revan untuk membisikkan sesuatu kepada pria tersebut.

"Dokter yang biasanya jadi langganan Clarysa lagi ada urusan keluarga di luar kota. Jadinya gak bisa nanganin Clarysa."

Revan menatap Violin, Ibunda Clarysa bingung. "Terus gimana, Bunda?"

"Bunda juga belum tau." Jawabnya ikut bingung.

"Kenapa?" Tiba-tiba Clarysa menyahuti kebingungan mereka yang lumayan menarik perhatiannya.

Revan dan Violin kompak tersenyum. Tangan Revan terjulur untuk mengusap kepala Clarysa dengan lembut.

"Gakpapa, gak perlu dipikirin. Mendingan kamu fokus sama persiapan lahiran kamu, ya?" Ucap Revan penuh perhatian.

"Bener yang dibilang Revan, sayang. Kamu cukup pikirkan kondisi kamu sama Dedek bayinya, ya? Gak usah mikirin yang lainnya. Gak penting."

Clarysa dengan lemah hanya sanggup menggangguk kecil sambil mengeratkan genggaman tangannya.

"Kak Evan..."

Revan menatap istrinya intens. "Ada apa, sayang?"

"Mau di peluk,"

Revan mengerutkan keningnya. "Peluk? Gi-gimana caranya?" Tanyanya pelan dengan kebingungan.

"Naik aja, Revan. Naik brankar-nya." Sahut Arya mendengar permintaan putrinya.

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang