12. Gara-gara Permohonan Clarysa

2.6K 167 1
                                    

Revan terdiam didepan jejeran rak minuman. Ia terlihat kebingungan memilih pesanan Clarysa. Pasalnya bukan hanya satu, tapi ada tiga macam kiranti disana.

"Ck! Pilih yang mana?" Tanyanya pada diri sendiri dengan pelan.

Pria itu lalu mengeluarkan ponselnya. Ia menyambungkannya dengan headset bluetooth yang ada di telinganya.

Tuutt... Tuutt... Tut-!!

"Hallo?"

"Assalamualaikum." Sahut Revan pelan sambil menghela nafasnya.

"Oh, iya. Maaf lupa. Assalamualaikum..."

"Wa'alaikumsalam. Ini yang mana, Rys?" Tanya Revan sambil mengurut pangkal hidungnya.

"Yang mana, apanya? Kan Pak Revan tinggal beli. Pokoknya yang tulisannya kiranti, yaa yang itu."

Revan menghela nafasnya. "Masalahnya ada tiga varian. Ini yang mana? Saya kirim fotonya."

"Iyaa."

"Yang mana?" Tanya pria itu pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang mana?" Tanya pria itu pelan.

"Lah, kan itu ada tulisannya Pak Revan!!" Jawab Clarysa gemas. "Itu loh, yang kuning. Tulisannya 'Sehat Datang Bulan'. Yang ituu."

"Tapi ini ada dua, Rys." Balas Revan membenarkan.

"Ehh, iya juga."

Revan menepuk keningnya tak habis pikir. "Jadi yang mana?"

"Semuanya aja."

Revan lalu memasukan semuanya ke troli belanjaannya. Satu varian, tiga botol. Jadi dia memasukan sembilan botol.

"Ehh, Pak Revan!"

"Hmm?"

"Pembalut aku abis."

Mata Revan membulat lebar.

"Beliin sekalian, yaa? Pleaseee..."

Muka Revan memerah paham. "Malu lah, Rys."

"Dih?! Katanya cinta. Cinta apaan tuh kalo disuruh beli pembalut malah gak mau?" Sahut Clarysa jutek.

Revan membuang nafasnya kasar, lalu mendorong troli belanjanya yang sudah terlihat penuh menuju kebagian pampers.

"Lagian kenapa bisa abis sih? Harusnya kamu stock yang banyak kemarin."

"Aku mana tau, Pak Revan. Aku kira dapetnya bukan sekarang. Jadinya kan aku gak ada persiapan. Lagian biasanya aku pake-nya sehari itu bisa tiga sampek empat kali. Wajar kalo cepet abis." Jawab Clarysa berujung curhat. Curhat tanpa tau malu.

"Yaudah deh, terserah kamu. Yang mana? Ini ada banyak banget." Tanya Revan sambil celingukan memantau keadaan disekitarnya. Untung saja tengah sepi.

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang