46. Pregnant Or Not?

2K 114 0
                                    

Jangan lupa VOTE and COMMENT 🔥
Share juga ke temen kalian 💗

⛔TYPO TANDAI!!⛔

✨HAPPY READING!!!✨

******

Revan meraba ranjang sebelahnya, tempat biasanya sang istri tidur bersamanya. Tangannya mengusap-usap ranjang sebelahnya, namun tidak menemukan keberadaan Clarysa. Perlahan matanya terbuka, dan ia dapat mendengar suara istrinya muntah-muntah dikamar mandi.

Rasa khawatir langsung menyusup masuk ke dalam dadanya. Ia langsung saja turun dari ranjang dan menghampiri Clarysa.

Howekk...
Howekk....
Howekk...

Pria itu memijat tengkuk gadis itu sambil menyatukan semua rambut Clarysa agar tidak terkena muntahan cairan bening yang dikeluarkan dari mulut istrinya.

Clarysa berkumur dengan air yang keluar dari wastafel lalu menatap wajahnya yang pucat pada cermin didepannya. Ia melihat ekspresi suaminya yang terlihat khawatir disana.

"Are you ok, baby?"

Clarysa menggangguk kecil lalu menyandarkan kepalanya pada dada bidang Revan. Revan dengan perhatian langsung merangkul pinggang sang istri, lalu mengajaknya keluar kamar mandi dengan perlahan.

"Aku kenapa ya, Pak Revan? Gak enak banget akhir-akhir ini rasanya."

Revan mengusapkan vicks balsem yang entah sejak kapan ada didekat Clarysa. Pria itu mengusapkannya pada leher dan perut istrinya dengan lembut.

"Apa aku hamil, ya?"

Sontak celetukan Clarysa membuat Revan langsung menatapnya dalam. Pria itu terlihat terkejut dengan mata yang memancarkan aura berbeda.

"Kamu udah check?"

"Belum."

Revan menggenggam tangan Clarysa. "Terakhir kamu dapet haid kapan?"

Wajah Clarysa sedikit memerah mendengar pertanyaan Revan. "Tanggal 5 bulan kemarin."

Revan melirik tanggalan yang berada di meja. "Ini udah tanggal 15 Desember, Rys."

Clarysa menggangguk resah. "Tapi aku udah sering telat haid kayak gini, Pak Revan. Biasanya gara-gara aku kecapekan."

Pria itu menatap istrinya dalam dan penuh harap. "Mau chack dulu buat pastiin? Nanti kalo hasilnya positif, kita bisa cepet-cepet ambil langkah terbaik untuk kedepannya."

Clarysa menggangguk walaupun sedikit ragu. Revan tersenyum lebar lalu menggiring istrinya kedalam pelukannya.

"Saya berharap hasilnya positif, Clarysa." Ucap Revan tulus sambil membelai kepalanya sang istri. "Saya gak sabar nunggu ada Dedek kecil di dalem sini." Pria itu lanjut mengusap perut rata Clarysa.

Clarysa tertawa kecil melihat wajah bahagia suaminya, lalu beberapa saat kemudian mukanya berubah sedikit murung.

"Tapi kalo hasilnya gak sesuai ekspektasi, jangan marah ya, Pak Revan?"

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang