31. Kejadian Pulang Sekolah

1.9K 135 0
                                    

Jangan lupa VOTE and COMMENT🔥
Share juga ke temen kalian💗

⛔ TYPO TANDAI!!⛔

✨HAPPY READING!!!✨

******

Clarysa duduk pada bangkunya setelah Darka mengantarnya menuju kelas. Para sahabatnya memperhatikan istri dari Revan itu dengan intens.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Clarysa kepo.

Mereka semua tersenyum. Bahkan Vatur yang biasanya tidak berekspresi menjadi tersenyum tipis namun masih bisa dilihat jelas.

Vika tersenyum lebar. "Semalem lancar, Sa?"

Clarysa menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Lancar? Lancar ngapain?"

"Dihh?! Polosnyaa..." Cibir Sakura.

"Polos? Polos apaan sih? Orang kalian ngomongnya gak jelas." Kesal Clarysa.

Raka tersenyum menggoda. "Semalem abis berapa ronde, Sa?"

Clarysa mengerutkan keningnya. Saat ini otaknya sedang loading.

"Apaan sih, anj?! Langsung intinya aja deh!" Murka Clarysa sampai membuat para penghuni kelas tersebut menoleh kearah mereka.

Semuanya terkikik geli. Vika memandang Clarysa intens sambil berucap pelan.

"Itu merah-merah dileher Lo apaan sih, Sa? Gak merah sih, lebih kearah biru-biru. Kayaknya kuat banget, yaa?"

Clarysa mengerutkan keningnya hingga beberapa detik kemudian raut wajahnya berubah menjadi panik. Gadis itu meraba lehernya dengan panik.

"Serius?" Tanya Clarysa memastikan.

"Hooh, njirr. Sini gue lihat, ada... 1, 2, 3, ... Lima. Ada lima cupang." Sahut Sakura sambil menghitung jumlah kissmark yang ada dileher sang sahabat.

Gadis itu semakin dibuat panik. "Banyak banget, anjir! Diapain dong biar bisa ilang?"

Semuanya tertawa. Disela tawa mereka, Vatur menyaut. "Gak banyak, Sa. Cuma tiga. Tapi kelihatan biru banget."

"Lo abis di anuu Pak Revan, ya?" Tanya Vika blak-blakan.

"Enggak, anj!!" Sahut Clarysa galak.

"Terusan itu apa?" Tanya Raka gemas.

Clarysa mengkeret. "Iya. Ini emang dia yang bikin. Tapi kita blom sampek tahap itu."

Semuanya ber-oh ria. Clarysa hanya terdiam dengan wajah sedikit memerah.

"Btw, Sa. Jidat Lo kenapa?"

"Iya tuh, kenapa? Sampek benjol gitu." Sahut Raka.

Clarysa mengusap keningnya pelan. Masih terasa sakit sampai detik ini. "Tadi gak sengaja nabrak tembok pas mau ke kamar mandi."

Jawaban itu sontak membuat semua sahabat Clarysa terbahak kencang.

******

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang