35. Permainan Kecil

2.8K 139 5
                                    

Jangan lupa VOTE and COMMENT 🔥
Share juga ke temen kalian 💗

⛔TYPO TANDAI!!⛔

✨HAPPY READING!!!✨

⚠️SEPERTI CHAPTER BERIKUTNYA, ADA BAGIAN (+) DISINI. YANG GAK SUKA, BOLEH SKIP⚠️

⚠️WALAUPUN DI SKIP, TETEP SEMPETIN PENCET BINTANG YAA!! MAKASIHH!!⚠️

******

Pria itu menggendong Clarysa menuju kamar hotel, lalu menidurkannya secara perlahan. Tak lupa, Revan ikut mengurung tubuh Clarysa di bawahnya dan kembali melanjutkan kegiatan mereka.

"Ahhhh..."

Desahan Clarysa lolos ketika suaminya itu meremas buah dadanya.

Revan menatap Clarysa dalam dengan penuh gairah. Tangannya mengusap pipi Clarysa dengan lembut.

"Apa pernah saya bilang, kalo desahan kamu favorit saya?"

Clarysa memandang Revan lalu tersenyum sambil mengalungkan tangannya pada leher Revan. "Emang kayak gimana?"

Pria itu tersenyum simrk dan kembali mencium sang istri. Ciumannya terkesan lebih menuntut sekarang.

"Auwhh... Sakit, Pak Revan!"

"Maaf, sayang."

Clarysa memberengut kesal. Ia menahan dada Revan agar tidak menciumnya lagi. Tangannya yang satu mengusap bibirnya yang digigit oleh Revan tadi.

"Bisa kita lanjut?" Tanya Revan tidak sabar.

Clarysa tersenyum malu kepada Revan. Hal itu sudah membuat Revan paham dengan maksud Clarysa. Ia kembali mencium bibir sang istri, dan kali ini dengan sangat lembut.

Tangan Clarysa satu persatu melepaskan kancing kemeja yang Revan kenakan. Beberapa saat kemudian, Clarysa berhasil melepaskan kemeja yang Revan kenakan.

Revan ikut meloloskan baju istrinya. Gadis itu menutup dadanya dengan kedua tangannya dengan posisi menyilang. Mukanya memerah padam, tidak berani menatap Revan.

"Gakpapa, Rys. Saya suami kamu."  

"Malu, Pak Revan."

"Gak usah malu. Percaya sama saya."

Clarysa akhirnya menyingkirkan tangannya. Revan menatap tubuh istrinya dengan mata berbinar. Pria itu terlihat menelan salivanya saat melihat gunung kembar milik Clarysa yang menjembul dari bra berwarna putih.

Pria itu menenggelamkan wajahnya disana. Ia melahap salah satunya dan satu tangannya ia gunakan untuk meremasnya.

"Ahhhh..." Desahan Clarysa lolos saat merasakan sensasi berbeda ketika Revan menghisapnya.

"Call me my name, baby..."

"Ahhh... Revanhhh..."

"Yeah, baby."

Tangan Revan memegang celana yang Clarysa gunakan. Saat Revan hendak menariknya turun, ia malah mendengar isakkan kecil dari Clarysa.

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang